SOLOPOS.COM - Sejumlah pemuda dari organisasi massa Pemuda Batak Bersatu (PBB) menjaga makam Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Bahar Unit 1, Kabupaten Muaro Jambi, Jumat (22/7/2022). (ANTARA/Nanang Mairiadi)

Solopos.com, JAKARTA — Hasil autopsi jasad Nofriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J menunjukkan fakta yang mencengangkan.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menyebutkan hasil autopsi diperoleh setelah mereka memberikan surat perwakilan kepada Ito Herlina Lubis dan dokter Martina Aritonang Rajagukguk.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Dari hasil tersebut, Komaruddin mendapatkan beberapa temuan, salah satunya ditemukannya otak dibagian dada dari Brigadir J. Lalu ditemukan di balik kepala belakang terdapat luka yang telah di lem.

“Lem dicopot lalu ditusuk ke arah mata, mentok, tak tembus. Lalu ketika disonde atau ditusuk ke arah hidung tembus. Berarti tembakan dari belakang tembus ke puncak hidung. Itu yang waktu itu saya tunjukan gambarnya dijahit. Itu tembakan pertama,” ujarnya sebagaimana dilansir Bisnis.com.

Ekspedisi Mudik 2024

Kamaruddin juga memaparkan terdapat luka lain seperti enam retakan pada tengkorak kepala dan luka sobekan yang diduga benda tajam dalam hasil autopsi jasad Brigadir J.

“Kemudian di atas alis. Kemudian di bahu sebelah kanan ada luka terbuka. Dokter belum tahu penyebabnya, maka diambil sampelnya untuk diperiksa di lab. Nah itu nanti finalnya oleh dokter forensik,” tuturnya.

Lebih dalam Komaruddin mendapati pergelangan tangan yang patah. Kemudian ada jari yang patah yaitu jari kelingking dan jari manis Selain luka pada bagian luar, Kamaruddin juga mengungkap ditemukannya data organ dalam dari tubuh Brigadir J yang tidak ditemukan yaitu Pankreas dan kantung kemih.

Baca juga : Otak Brigadir J Pindah ke Perut, Malapraktik?

Otak Pindah ke Perut

Diberitakan sebelumnya, perwakilan kuasa hukum keluarga, Lukas Simanjuntak menyebut hasil autopsi memperlihatkan bahwa otak Brigadir J berpindah ke perut.

“Ketika dilakukan autopsi kedua, kepala [Brigadir J] dibuka, otak tak ada lagi di kepala malah ketika dibuka perutnya lagi, ternyata otak berpindah ke perut,” katanya dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam di TV One, Minggu (31/7/2022).

Lukas menyebutkan fakta tersebut adalah hal yang aneh. Pasalnya ketika tim forensik membuka perut Brigadir J, organ otak justru ditemukan di situ.

Dia pun mempertanyakan apakah ada malapraktik dalam autopsi tersebut atau tidak.

“Apakah ini ada dugaan malapraktik atau tidak, ini saya sedang dalami,” sambung dia.

Baca juga : Kenapa Otak Brigadir J Bisa Pindah ke Perut?

Apalagi sejak awal proses autopsi dilakukan tidak ada transparansi, khususnya terhadap pihak keluarga.

“Saya pikir kesalahan autopsi di awal proses maupun penyampaian informasi. Di awal ini karena tidak ada transparansi di mana adiknya tidak boleh melihat pada saat proses. Saat penyerahan mayat juga tidak disampaikan bahwa ada organ-organ tertentu yang tidak pada tempatnya, ini masalahnya,” tambah dia.

Maka dari itu, Lukas meminta tim forensik yang mengautopsi jasad Brigadir J untuk memberikan klarifikasi soal kenapa otak Brigadir J bisa pindah ke perut.

“Karena kami tidak mengerti proses-proses kesehatan apa memang harus ditaruh di perut. Ini yang harus menjelaskan ahli dan dokter yang melakukan autopsi pertama,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya