SOLOPOS.COM - Petugas melakukan rapid test di Pasar Depok, Solo, Jumat (22/5/2020). (Espos/Ferry Setiawan)

Solopos.com, SOLO — Hasil uji cepat atau rapid test kepada 296 pengunjung, pedagang, kasir, dan juru parkir di 12 pasar tradisional serta pusat perbelanjaan, akhirnya keluar, Jumat (22/5/2020) malam.

Sebanyak dua dari ratusan spesimen yang diuji menunjukkan hasil reaktif. Keduanya berasal dari Pasar Depok.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kedua pedagang yang hasilnya reaktif tersebut saat ini sudah diminta menjalani karantina mandiri di rumah. Spesimen nasofaring akan di-swab pada Selasa (26/5/2020) untuk kemudian dikirim ke laboratorium RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyebut meski hasilnya reaktif, belum tentu keduanya terkonfirmasi positif Covid-19. Hasil rapid test pedagang Pasar Depok, Solo, reaktif itu menunjukkan tubuhnya sudah mempunyai antibodi terhadap virus.

Kebakaran Gudang Kapas di Trucuk Klaten, Kerugian Capai Rp10 Juta

"Tapi enggak hanya virus Corona, bisa saja virus yang lainnya, mungkin infeksi yang lain," kata dia, dihubungi Solopos.com, Sabtu (23/5/2020) pagi.

Ning, sapaan akrabnya, tetap meminta warga menahan diri untuk tidak berkumpul dan menghindari kerumunan guna mencegah persebaran virus SARS CoV-2. Jika tidak terlalu penting atau tidak ada kebutuhan mendesak, ia berharap warga tidak perlu keluar rumah.

Waspadai Transmisi Lokal

Terlebih, Solo mencatat dari 29 pasien terkonfirmasi positif Corona, 18 di antaranya adalah kasus transmisi lokal .

"Perkiraan saya kenapa yang reaktif dari Pasar Burung Depok, mungkin transaksinya yang agak panjang. Mengobrol, tawar menawar, bisa berjam-jam. Warga harus waspada kemungkinan orang tanpa gejala (OTG) yang bisa menularkan mesti tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit," ungkap dia.

Sebagai informasi, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terakhir terjadi pada Minggu (17/5/2020) sejumlah 29 orang dan bertahan sampai Jumat.

Awas! Lonjakan Arus Balik dari Bandara Adi Soemarmo Solo Usai Idulfitri

Secara terperinci, empat orang masih menjalani rawat inap, 21 sembuh, dan sisanya meninggal dunia.

Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 189 orang, yakni 27 di antaranya menjalani rawat inap, 135 sembuh, dan 27 meninggal dunia. Ada satu kasus PDP meninggal dunia baru tercatat pada Jumat (22/5/2020), dari Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari.

"Dia memiliki penyakit kormobid," tutur Ning.

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) naik jadi 577 orang, satu dirawat inap, 31 rawat jalan, 32 dalam pemantauan, dan 545 rampung menjalani pemantauan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya