SOLOPOS.COM - Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri bertanding di Singapore Open 2023. (Istimewa/tim Humas dan Media PP PBSI)

Solopos.com, SINGAPURA – Hasil pertandingan awal babak 16 besar Singapore Open 2023 tak berpihak kepada Indonesia. Dua ganda putra Tanah Air tersingkir setelah kalah dari lawan masing-masing.

Terbaru, ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri tersingkir dari persaingan setelah kalah dari andalan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 18-21, 17-21 dalam waktu 38 menit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganda putra Malaysia tersebut merupakan unggulan ketiga di Singapore Open 2023. Sebelum bertanding di Singapura ini Bagas/Fikri belum pernah berhadapan dengan Chia/Soh.

Kini rekor pertemuan mereka adalah 1-0 (menang-kalah) untuk keunggulan Aaron Chia/ Soh Wooi Yik. “Pada game kedua, kami kurang tenang. Kami terlalu buru-buru. Sementara itu lawan juga bermain sangat rapi dan tak gampang mati,” ujar Bagas setelah pertandingan tersebut kepada tim Humas dan Media PP PBSI.

Meski kalah, Bagas/Fikri memberikan perlawanan sengit terhadap ganda Malaysia tersebut. Hal itu dibuktikan dengan ketatnya perolehan poin masing-masing pasangan.

Pada game pertama mereka masih terlibat kejar-kejaran poin hingga skor sama 17-17, sebelum akhirnya Chia/Soh melaju untuk meraih kemenangan 21-18.

Pada game kedua kondisi serupa kembali terulang. Bagas/Fikri mampu memberikan perlawanan ketat hingga pada posisi skor imbang 17-17. Namun demikian, Chia /Soh berhasil mengunci skor Bagas/Fikri tersebut untuk menang dengan poin akhir 21-17.

Sebelumnya, Indonesia telah kehilangan ganda putra senior, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Mantan ganda putra nomor satu dunia tersebut kalah dari wakil Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, dengan skor 18-21, 9-21.

Pada game kedua babak 16 besar Singapore Open tersebut, Marcus/Kevin kalah telak dengan skor 9-21. Di posisi poin 9-19, Kevin terlihat sengaja melepas kok hasil pukulan lawan masuk ke sisi kanan bidang permainan.

Kemudian saat skor 9-20, hal yang sama dengan sebelumnya juga dilakukan Kevin. Pada kedudukan 9-20 ini sangat jelas Kevin melepas poin dengan membiarkan bola servis flick lawan jatuh di area dalam permainan untuk mengakhiri pertandingan dengan skor 9-21.

Seusai pertandingan Kevin menyatakan di game ketiga mereka sudah kehilangan fokus.

“Lawan memang bermain bagus. Dari semua aspek, lawan unggul semua. Ya kecepatan, power, dan pertahanannya sulit ditembus,” ujar Kevin dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.

“Game pertama kami bisa memberikan perlawanan. Tetapi di game kedua, poin kita sudah ketinggalan jauh. Mau mengejar pun sangat susah. Kami tidak tahu mau main apa lagi.”

Sementara itu, Marcus mengakui lawan mereka kali ini bermain bagus, cepat dan kuta.

“Lawan memang bermain bagus. Permainannya demikian cepat dan kuat tenaganya. Kami bisa main dan unggul cuma untuk satu-dua pukulan, setelah itu kalah. Memang harus diakui, saya sangat berat sudah tambah umur. Kami ketinggalan terus. Kami juga sudah berkurang kecepatannya. Dengan karakter shuttlecock yang cepat, kami makin ketinggalan dan susah mengimbangi kecepatan lawan,” ungkap Marcus.

“Performa kami memang jelek, tidak seperti yang diharapkan. Kami sudah kalah, mau bagaimana lagi? Game pertama masih bisa mengimbangi. Game kedua kami sudah down. Sudah ketinggalan jauh. Mau mengejar sudah jauh poinya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya