SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM], Program keluarga berencana dengan sistem kontrasepsi, tidak dapat menjadi solusi, bagi persoalan ledakan penduduk, yang saat ini terjadi di Indonesia. Hal tersebut karena sistem ini, hanya dapat mengatur kelahiran bayi, agar tidak terjadi ledakan. Hal itu diungkapkan ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial Haryono Suyono, Rabu (25/5) di Balaikota Solo, disela-sela rapat koordinasi petugas penyuluh program KB se-Soloraya.

Jumlah penduduk usia lanjut, atau diatas 60 tahun yang saat ini mendominasi Indonesia, menjadi suatu permasalahan tersendiri. Kelompok usia lanjut ini, harus diberdayakan, agar dapat berperan aktif dalam pembangunan, dan tidak menjadi beban bagi kelompok usia produktif. Haryono mengungkapkan, jumlah penduduk Indonesia dari sensus lalu, telah mencapai 240 juta jiwa. Dari angka tersebut, sebanyak 60 juta jiwa berada di bawah usia 15 tahun, dan sisanya di atas usia tersebut.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Menurut Haryono, saat ini pihaknya mengembangkan program pos pemberdayaan (Pos Daya) keluarga, di setiap desa. Program ini akan memberikan pendampingan kepada keluarga yang memiliki anggota berusia lanjut, agar dapat berkarya sesuai dengan kemmpuan mereka. Lebih lanjuut Haryono menjelaskan, kegiatan propduktif yang dilakukan oleh kelompok masyarakat usia lanjut, secara otomatis akan memperpanjang usia harapan hidup mereka. Selain itu, kelompok ini juga dapat berperan aktif, dalam membantu perekonomian keluarga. [SPFM/lia]

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya