SOLOPOS.COM - Para pejuang veteran membentangkan spanduk berisi ungkapan keprihatinan atas mau dibongkarnya Gedung Juang 45 di halaman gedung setempat, Sabtu (29/2/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN – Puluhan pejuang veteran tak kuasa menahan tangis saat berkumpul di Gedung Juang 45 Sragen, Sabtu (29/2/2020). Mereka mengungkapkan keprihatinan terkait pembongkaran gedung yang dianggap sebagai simbol perjuangan veteran merebut kemerdekaan.

Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sragen, Maryoto, mengatakan kedatangan para veteran sebenarnya untuk menyaksikan proses pembongkaran Gedung Juang 45 Sragen. Sesuai surat yang ia terima dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen, pembongkaran Gedung Juang 45 dilaksanakan Sabtu. Namun, hingga Sabtu siang, tidak ada tanda-tanda gedung itu akan dibongkar.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di dalam Gedung Juang 45, para pejuang veteran sempat mendapat pengarahan dari LVRI Sragen. Kepada sesama pejuang veteran, Maryoto menjelaskan alasan di balik pembongkaran Gedung Juang 45 Sragen.

Semburan Lumpur 40 Meter Muncul di Grobogan, Mirip Lapindo?

Maryoto menegaskan pembongkaran Gedung Juang 45 merupakan keniscayaan, mengingat Pemkab Sragen berencana mendirikan sentra kuliner di bekas gedung tersebut pada tahun ini. Maryoto berharap pembongkaran Gedung Juang 45 itu bisa dilaksanakan dengan tertib, tidak ada sikap anarkis atau melanggar aturan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami minta para pejuang veteran bisa memahami persoalan ini. Walau simbol perjuangan itu telah hancur, diharapkan jiwa semangat dan nilai juangnya tidak luntur,” terang Maryoto.

Setelah mendengar pengarahan itu, kata Maryoto, tidak sedikit dari pejuang veteran menitikkan air mata. Kepada sesama veteran, mereka bercerita seputar kenangan perjuangan dalam mengabdi kepada bangsa.

Lulus Kuliah, Bakul Sayur Karanganyar Wisuda Bawa Bronjong Dagangan

Kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan foto dan video para pejuang veteran di depan Gedung Juang 45. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan, "kami veteran Sragen prihatin Gedung Juang 45 sebagai simbol perjuangan telah tiada."

Dokumentasi itu diharapkan bisa menjadi saksi bisu berdirinya Gedung Juang 45 di Jl. Veteran Sragen. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama di halaman Gedung Juang 45.

“Kegiatan diakhiri pembacaan doa di halaman Gedung Juang 45. Selesai doa dilanjutkan kegiatan kunjungan ke eks Gedung BKK Karangmalang di Jl. Kartini sebagai ganti tempat kegiatan LVRI Sragen setelah Gedung Juang 45 dibongkar,” papar Maryoto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya