SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, LONDON</strong> &mdash; Roda karier pesepak bola profesional mengalami perputaran. Suatu saat berada di atas, terkadang berada di bawah. Hal itu juga dialami Joe Hart. </p><p>Meski berstatus sebagai pencetak rekor Sarung Tangan Emas empat kali di <a href="http://bola.solopos.com/read/20180808/498/932780/liga-inggris-digeber-akhir-pekan-ini-big-match-langsung-tersaji">Liga Premier Inggris</a>, nasib mantan kiper nomor satu Timnas Inggris tersebut terulanta-lunta sejak City ditangani Josep Guardiola dua tahun silam.</p><p>Hart dipinjamkan ke Torino dan West Ham United dalam dua musim terbaru. Ia sempat bergabung dengan pasukan <a href="http://bola.solopos.com/read/20180406/498/908621/cerita-guardiola-datang-ke-liga-inggris-untuk-belajar">Guardiola</a> pada pramusim di Amerika Serikat musim panas ini. Namun, Hart akhirnya harus mengucap selamat tinggal kepada klub yang dibelanya selama 12 tahun itu untuk bergabung ke Burnley.</p><p>Hart ditampung Burnley dengan harga &ldquo;cuma&rdquo; 3,5 juta poundsterling (Rp65,3 miliar). Dia pun akan bersaing dengan dua kiper yang sama-sama pernah mengantongi cap untuk Timnas Inggris, Nick Pope dan Tom Heaton, untuk menjadi penjaga gawang nomor satu Burnley.</p><p>Selama dua dekade lebih bersama City, Hart pernah mengalami puncak kariernya. Dia ikut mempersembahkan dua trofi Liga Premier, masing-masing pada 2011/2012 di era pelatih Roberto Mancini dan 2013/2014 saat rezim Manuel Pellegrini. Wajar apabila Hart mengucapkan kata-kata perpisahan dengan penuh keharuan kepada fans City.</p><p>&ldquo;Ini pengalaman fantastis, saya banyak berkembang. Saya tiba di sini [City] di usia 19 tahun, dan saya meninggalkan klub ini ketika berusia 31 tahun, jadi ini waktu yang sangat lama dan banyak hal terjadi, keluarga, teman-teman, dan sepak bola!" ungkap Hart, seperti dikutip <em>Dailymail.co.uk,</em> Selasa (7/8/2018).</p><p>"Saya benar-benar merasakan banyak cinta dan apresiasi. Saya selalu menikmatinya dengan fans Manchester City, saya tiba di sini sebagai pemain Shrewsbury Town, bocah dari Shrewsbury. Saat berada di puncak bersama klub ini sebelum mendapat tantangan meraih gelar dan saya merasa mendapat sambutan sejak hari pertama, saya pikir mereka menunjukkan kepadaku bagaimana cara berusaha menjadi yang terbaik,&rdquo; sambungnya.&nbsp;</p>

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya