SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA —- Terdakwa kasus Buol Hartati Murdaya beralasan pemberian uang Rp1 miliar dan Rp2 miliar kepada Bupati Buol Amran Batalipu untuk pengamanan perkebunan PT Hardaya Inti Plantations serta untuk bantuan sosial (CSR) kepada masyarakat setempat.

“Saya tidak minta bantuan pada bupati [Amran Batalipu], mengadakan Rp1 miliar untuk mengusir pengacau [pendemo di perkebunan HIP] dan bansos. Tetapi untuk kali ini bupati Amran minta, atas permintaan Amran,” ujarnya dalam sidang lanjutan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Kasus Suap Bupati Buol, Senin (7/1/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hartati menjelaskan pembicaraan dengan Bupati Buol soal pengamanan perkebunan miliknya dilakukan di Hotel Grand Hyatt. “Kenyataannya saya bicara sama Arim [anak buah Hartati], kalau kita tolak, dia [bupati] marah, jangan diambil. Namun, kenyataanya diserahkan ke Amran.”

Menurutnya, pihaknya tidak mengetahui pemberian uang kepada tim Lahan agar proses perizinan lahan berjalan lancar. Hartati dicecar berbagai pertanyaan kenapa dia harus membayar keuangan keamanan kepada Bupati Buol Amran. Padahal, menurut hakim, Hartati dapat melapor kepada aparat soal kondisi keamanan di perkebunannya.

“Untuk uang ke BPN, bupati suruh beresin Tim Lahan. Untuk tanda tangan rekomendasi. Biar BPN manut sama bupati. Nasib saya hari ini karena inkonsistensi pemerintah, anak buah saya tidak patuh,” kata Hartati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya