SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MADIUN — Gemerlap cahaya lampu menyala dalam kegelapan malam di lereng Gunung Wilis, Kare, Kabupaten Madiun, Sabtu (27/10/2018). Sayup-sayup terdengar suara musik dari kejauhan. Suara musik semakin nyaring di wana wisata Gligi Forest Park yang belokasi di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, itu.

Puluhan tenda berdiri dan tertata rapi di bawah pohon pinus yang menjulang tinggi. Suhu cukup dingin sehingga beberapa orang terlihat mengencangkan jaket yang sebelumnya terbuka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Malam itu, komunitas pencinta alam Kebo Kluyur Madiun menggelar Jazz Forest Camp Melodi Padamu Negeri di wana wisata Gligi Forest Park. Seratusan pencinta alam mengikuti kegiatan semalam berkemah di hutan itu.

Selain menikmati malam di lereng gunung setinggi kira-kira 1.000 meter di atas permukaan laut (MDPL) dengan segenap suara binatang malam di hutan. Seratusan pecinta alam ini juga menikmati alunan musik jaz yang khusus dihadirkan dalam kegiatan itu.

Suasana harmoni antara musik jaz yang dibawakan komunitas jaz Madiun dan lokasi acara yang temaram sangat terasa. Tak jarang, saat penyanyi melantunkan musik yang popular sejumlah orang ikut bernyanyi.

Cuaca dingin yang sempat membuat badan menggigil seketika sirna saat alunan musik jazz secara maraton menghibur para peserta. Apalagi, saat panitia menyalakan api unggun.

Lampu-lampu ditata apik dan menggelantung di sejumlah sudut. Sehingga dari kejauhan terlihat seperti kunang-kunang yang sedang beterbangan di gelapnya malam hutan.

Ini merupakan kegiatan kali kedua yang dikerjakan komunitas Kebo Kluyur di hutan Madiun. Yang pertama yaitu dilakukan di wana wisata Nongko Kuning, Desa Cermo, Kecamatan Kare. Sedangkan kali kedua di Gligi Forest Park.

Kegiatan bermalam dengan berkemah di hutan wisata ini dilakukan bertujuan untuk mempromosikan wisata alam yang baru dikembangkan masyarakat sekitar hutan. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengampanyekan cinta alam dan lingkungan kepada masyarakat.

Ketua panitia acara Lukas Dwi menyampaikan pada kegiatan pertama pada tahun 2017 lalu lebih menitikberatkan pada promosi wisata dan kopi khas Kare. Sedangkan untuk kegiatan di Gligi Forest Park ini lebih untuk mempromosikan wisata alam yang dibalut dengan alunan musik jazz.

“Ini menjadi cara kami untuk mempromosikan potensi wisata alam yang saat ini sedang dikembangkan masyarakat sekitar hutan. Kami juga selalu mengampanyekan kelestarian alam kepada masyarakat baik warga sekitar hutan maupun peserta acara,” jelas dia saat berbincang dengan Madiunpos.com di sela acara konser musik jaz di lereng Gunung Wilis, Sabtu malam.

Harapannya sederhana, dengan adanya kegiatan ini, peserta kamping yang berasal dari berbagai daerah bisa menginformasikan kepada publik tentang keindahan alam Madiun. Dia berkeinginan jazz di lereng Gunung Wilis ini bisa setiap tahun digelar sehingga bisa menjadi salah satu ikon wisata Madiun.

Kegiatan kreatif anak-anak muda di Madiun ini juga diapresiasi Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro. Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu menyempatkan waktu untuk datang ke lokasi acara yang jalannya cukup terjal.

Kaji Mbing bahkan ikut berpartisipasi dengan menyumbang beberapa lagu yang dipopulerkan Iwan Fals seperti Ibu dan Bongkar.

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Ini salah satu kegiatan yang positif dan bisa menjadi ikon wisata Madiun,” jelas dia.

Kaji Mbing menjanjikan akan memberi kemudahan izin kepada kepada komunitas atau kelompok masyarakat saat akan menggelar konser musik. Menurut dia, pemerintah harus mendukung kegiatan kreatif yang digelar anak-anak muda. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya