Pendidikan tinggi yang digelutinya adalah keuangan. Tetapi, Harjanto Suwardono tak mau terbenam di dunia akunting. Karakternya yang suka tantangan membuatnya berbelok ke dunia properti mulai tahun 1999. “Di dunia keuangan, saya merasa terpaku pada koridor yang tidak boleh dilanggar. Semua aturan main itu sudah terbentuk. Tapi, kalau di industri perhotelan saya merasa bisa bergerak bebas dengan peluang yang sangat luas,” katanya saat ditemui Espos, Jumat (29/7/2011).

Harjanto mengaku, perjalanannya tidak mudah hingga akhirnya ia mampu mencapai posisi puncak seperti saat ini. Yakni, sebagai Komisaris PT Lor International Hotel serta Direktur PT Hotel Anomsolo Saranatama (HAS). “Di tahun 1999 itu saya masih blank dengan industri properti perhotelan. Tapi, saya punya tekad harus bisa, akhirnya saya banyak belajar, beli buku, survei ke hotel-hotel lain dan browsing internet,” kata Harjanto.

Dengan menduduki dua jabatan penting yang berkaitan dengan pengembangan Grup Lorin Hotel, Harjanto punya target ingin membangun hotel baru dan mengembangkan jaringan hotel. Untuk meraih ini, Harjanto memegang prinsip kerja kerasnya. “Prinsip kerja keras dan bermain keras. Kebetulan saya punya hobi travelling. Sehingga, implementasi prinsip pada pekerjaan saya adalah bekerja santai tapi fokus. Apapun yang menjadi beban tugas, saya hadapi dengan enjoy, sehingga tidak akan ada yang namanya tekanan,” papar pria yang hari Sabtu (30/7/2011) ini merayakan ulang tahunnya ke-38. Pada kesempatan itu, sosok pimpinan yang akrab dengan anak buahnya ini menyempatkan diri menggelar pengajian untuk lebih meningkatkan keimanan di usianya yang semakin bertambah ini.

Saat ini, wirausahawan asli Sukoharjo ini juga menjabat sebagai Direktur di PT Buana Pacific International, PT Bali Pecatu Utama serta Direktur Utama di PT Hotel Sarana Sirkuitindo yang kesemuanya bergerak di bidang properti. Bagaimana membagi tenaga dan pikiran mengurus perusahaan-perusahaan itu? Harjanto percaya kepada yang namanya kerja tim. Dan di tengah kesibukannya itu, bapak dua anak ini sering kali mengisi waktu luangnya untuk berkumpul bersama keluarga serta rekan–rekannya sekedar berkaraoke, mendaki gunung, serta touring dengan Komunitas Ninja 250 R. “Memang, dari waktu sepekan itu, Senin sampai Jumat saya lebih banyak di luar kota,” papar pria yang pernah menjadi Cost Accounting Supervisor di PT Sri Rejeki Isman Tekstil (Sritex) pada 1997 – 1998 itu.

Hijriyah Al Wakhidah

Berita Terkait

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif