Hari Tanpa Bra menjadi topik hangat di media sosial Twitter, Selasa (13/10/2015).
Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengakses Internet (netizen), menggaungkan tanda pagar (tagar) #NoBraDay di media sosial Twitter, Selasa (13/10/2015), untuk memperingati Hari Tanpa Bra.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hari Tanpa Bra sendiri mulai digaungkan komunitas peduli penderita kanker payudara, sejak muncul anggapan bahaya memakai bra yang dapat memicu timbulnya kanker payudara.
Selain menulis kicauan dengan tagar #NoBraDay, seruan mengenai Hari Tanpa Bra di Twitter, juga diiringi dengan unggahan gambar-gambar dalam rangka memperingati hari soesial tersebut.
”#NoBraDay itu klo ndak salah untuk mengajak mewaspadai kanker payudara. Dan klo gk salah juga, cowok juga bisa kena kanker payudara loh!” tulis @photofreaks.
“#NoBraDay untuk saudari-saudari kita penderita kanker payudara. Semangat terus! Tuhan menyertai,” tulis @MalabarProject .
Isu yang diangkat lewat gerakan Hari Tanpa Bra ini merupakan bentuk kepedulian sejumlah pihak, untuk menekan jumlah penderita kanker payudara yang secara umum diderita oleh Kaum Hawa.
Sebagaimana Solopos.com kutip dari Medicalnewstoday, Selasa, isu tentang pakaian dalam bra yang bisa menyebabkan kanker dipicu oleh tulisan Sydney Ross Singer dan Soma Grismaijer, berjudul Dressed To Kill, yang terbit pada 1995.
Namun, isu penting di balik peringatan Hari Tanpa Bra tersebut, tampaknya masih dianggap biasa oleh sejumlah netizen yang berkicau tentang guyonan mengenai bra.
“Tahun lalu dan belum tahu saya pribadi masih pake hashtag #NoBraDay untuk jadikan bahan lucu-lucuan,” tulis @diditpalisuri.
Terkait dengan sejumlah lelucon mengenai Hari Tanpa Bra ini, salah satu netizen, @rosydewm, memberi imbauan melalui kicauannya.
“#NoBraDay jgn di jadikan ajang lelucon, ini adalah bentuk kepedulian terhadap penderita kanker payudara,” tulis @rosydewm.