SOLOPOS.COM - Ratusan pelajar menari dan menyanyi bersama dalam kegiatan bertajuk 'Dance for Life', di Alun-alun Wonosari, Rabu (28/10/2015). Kegiatan ini membawa tujuan kampanye dan mengajak agar para pemuda/i Gunungkidul mau menolak melakukan hubungan seksual di luar pernikahan, untuk mencegah kehamilan tak diinginkan. (JIBI/Harian Jogja/Uli Febriarni)

Hari sumpah pemuda dimaknai pelajar Gunungkidul dengan melakukan aktivitas positif.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-87, ratusan pelajar Gunungkidul menari massal sebagai bentuk penolakan hamil di luar nikah, di Alun-alun Wonosari, Rabu (28/10/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan tersebut diikuti oleh lebih dari 600 orang pelajar putra putri, berusia 13 hingga 19 tahun. Berasal dari 12 sekolah di Gunungkidul yang tergabung dalam Youth Forum (YF), bentukan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Gunungkidul.

Koordinator program PKBI Gunungkidul, Tri Wahyu Ariningsih, menjelaskan ‘Dance for Life’ adalah sebuah inisiatif internasional yang dinamis dan aktif melibatkan remaja. Pendekatannya memadukan budaya remaja melalui media musik khususnya tarian. Di mana, setiap gerakan tarian memiliki makna, lanjutnya.

Ia menambahkan, suara dan gerakan yang muncul sebenarnya tidak diskenariokan secara khusus. Namun yang menjadi poin penting, mereka diharapkan bisa lebih bersemangat untuk bisa berpartisipasi dalam hearth connection tour (HCT) dan menginspirasi remaja lain.

“Salah satu inti dari Dance for Life adalah mencegah agar remaja tidak melakukan hubungan seksual yang bisa berakibat pada kehamilan tidak dikehendaki. Remaja menolak hamil duluan,” tegasnya.

Melalui tarian tersebut, para remaja diharapkan mampu menghentikan penyebaran HIV dan AIDS. Pelibatan remaja untuk merubah perilaku dan menggerakkan mereka untuk menciptakan perubahan sosial di tingkat komunitas.

Dance for Life diharapkan bisa memberdayakan remaja untuk kehidupan lebih baik. Dalam acara ini juga dilakukan donation box oleh pengurus YF. Yang nantinya akan digunakan untuk korban kekerasan seksual remaja. Dance for Life sendiri berlangsung sesaat sebelum upacara Sumpah Pemuda di alun-alun digelar. Dalam satu teriakan komando, ratusan pelajar langsung berhamburan ke tengah lapangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya