SOLOPOS.COM - Foto lukisan Hasyim Asy'ari tanpa jenggot. (Istimewa/Twitter)

Hari Santri Nasional menyuguhkan pemandangan unik yakni gambar Hasyim Asy’ari tanpa jenggot.

Solopos.com, JAKARTA – Linimasa media sosial dua hari terakhir heboh gambar pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari yang dipajang tanpa jenggot. Gambar yang diambil dari acara sambutan penetapan Hari Santri Nasional di Tugu Proklamasi, Jakarta, itu langsung mengundang perhatian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gambar itu diunggah oleh kemenakan mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Ipang Wahid. Dia melihat, gambar yang dipajang di atas panggung, tepatnya di depan patung dwitunggal Soekarno-Hatta berbeda dari gambar yang biasa beredar di kalangan rakyat. “Gaswat! Jenggot Hadratussyeikh hilang,” demikian dikutip dari akun @ipangwahid, Jumat (23/10/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Terkait hal ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) punya jawaban sendiri. “Setahu saya ada jenggotnya. Tidak terlalu memperhatikan, tapi kayaknya ada,” ujar Katib Aam Syuriyah PBNU KH Malik Madani seperti dikutip Solopos.com dari Detik, Jumat (23/10/2015).

“Masalah foto harus kembalikan ke kenyataan sebenarnya. Kalau beliau sebenarnya pakai jenggot ya kembalikan seperti itu. Jadi tidak ada masalah dengan agama, kembalikan saja ke titah yang sebenarnya,” sambung Malik yang ikut hadir pula dalam acara kemarin.

Meski demikian, Malik Madani enggan mempermasalahkan ada atau tidaknya jenggot pada gambar Hasyim Asy’ari. Dia juga menyarankan agar publik tidak larut dalam kegaduhan karena jenggot tidak memiliki kaitan apa-apa dengan agama seseorang.

“Ada dua sikap yang berlebihan, menganggap jengot ukuran kesalehan agama dan sebaliknya juga ada yang anggap simbol kebodohan. Silakan berjenggot atau tidak, tidak masalah. Itu pilihan saja bukan sesuatu yang prinsipil,” urai dia.

“Jangan ribut-ribut masalah yang tidak prinsip dan substansi. Bangsa ini jadi gaduh terus. Waktu dan tenaga habis terkuras,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Hari Santri Nasional jatuh pada 22 Oktober. Sebelum dideklarasikan oleh Presiden, para santri dan tokoh agama dari Nahdlatul Ulama (NU) berkumpul bersama di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, dalam acara Kirab Resolusi Jihad NU menyambut Hari Santri Nasional.

Hadir dalam acara itu Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua MUI Ma’ruf Amin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Foto Hasyim Asy’ari terletak tepat depan naskah proklamasi yang berada di samping mimbar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya