SOLOPOS.COM - Upacara Tawur Agung Kesanga di sekitar kawasan Candi Prambanan, Klaten, Jumat (16/3/2018). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Ribuan umat Hindu menghadiri upacara Tawur Agung di kawasan Prambanan, Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah berkumpul di pelataran Wisnu Mandala Candi Prambanan, Klaten, untuk mengikuti upacara Tawur Kesanga, Jumat (16/3/2018). Upacara digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Raya Nyepi 1940 Saka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah total umat yang datang diperkirakan mencapai 5.000 orang dari berbagai daerah. Acara itu dihadiri Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin.

Tawur Agung Kesanga merupakan upacara penyucian alam semesta dan seisinya menjelang datangnya pergantian Tahun Saka. Upacara juga ditujukan memohon doa kepada Hyang Widhi Wasa agar seluruh umat manusia serta alam semesta dalam keadaan harmonis penuh ketenteraman, kesejahteraan, dan kedamaian.

Ekspedisi Mudik 2024

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, berpesan peringatan Nyepi menjadi momen antarumat beragama untuk saling menghormati dan menghargai. “Khususnya kepada umat Hindu agar tidak terganggu selama Nyepi. Karena Nyepi itu butuh konsentrasi tinggi dari aktivitas yang sifatnya duniawi. Sebaliknya umat Hindu yang merayakan Nyepi bisa menghormati dan menghargai kalau ada saudaranya yang tidak merayakan Nyepi karena memang berbeda keyakinan sehingga tidak harus menuntut terlalu berlebihan. Sebaiknya masing-masing saling memberi, saling menghargai, dan saling menghormati satu dan lainnya. Tidak sebaliknya, saling menuntut untuk dihargai atau dihormati,” urai dia saat ditemui wartawan seusai menyampaikan sambutan.

Air Suci India

Pelaksana Humas Panitia Tawur Agung, Purnomo, mengatakan sebelum Tawur Agung, ada rangkaian acara berupa Melasti yakni pengambilan tirta suci dari berbagai sumber mata air. Tirta suci itu lantas dijadikan satu saat upacara Tawur Agung.

“Dalam perayaan Nyepi ada ritual pengambilan tirta suci disebut dengan Melasti. Ini dilaksanakan di berbagai tempat di Indonesia. Air menjadi salah satu sarana upacara sembahyangan,” kata dia.

Selain Indonesia, tirta suci didatangkan dari India. Tirta itu diambil dari tujuh sungai suci bagi umat Hindu seperti Sungai Gangga,Yamuna, Narmada, dan Kaveri. Untuk pengambilan tirta dari tujuh sungai itu, panitia tawur agung mengirim tim khusus yang didatangkan ke India.

Air yang diambil dari tujuh sungai suci itu diwadahkan dalam satu cawan dan dicampur dengan tirta suci yang diambil dari berbagai sumber mata air di Indonesia. Tirta suci yang digunakan dalam Upacara Tawur Agung itu berasal dari 108 sumber mata air.

“Ada yang digunakan untuk membersihkan sarana upacara, umat, dan tempat untuk upacara. Ada juga tirta yang nanti boleh dibawa pulang umat dipahami sebagai berkah,” kata dia.

Soal tirta suci dari India, Purnomo menjelaskan saban tahun didatangkan saat upacara menjelang perayaan Nyepi. “Memang tahun-tahun sebelumnya tidak kami ekspos. Baru kami ekspos tahun ini dengan harapan ingin memberikan pengetahuan,” katanya.

Ketua Umum Parisada Hindu Dharma (PHDI), Mayor Jenderal Purnawirawan Wisnu Bawa Tenaya, mengajak seluruh umat Hindu untuk berinstropeksi diri dengan apa yang sudah dilakukan selama setahun terakhir yang bisa dijadikan untuk memperbaiki sikap pada tahun-tahun berikutnya. Ia juga mengajak seluruh umat Hindu terus menjaga kerukunan antarumat di masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya