SOLOPOS.COM - Peserta pingsan saat Upacara Peringatan ke-55 Hari Pramuka di Alun-alun Kabupaten Boyolali, Rabu (24/8/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Hari Pramuka diperingati dengan upacara di Alun-alun Kabupaten Boyolali, Rabu (24/8/2016).

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan siswa pingsan saat mengikuti Upacara Peringatan ke-55 Hari Pramuka di Alun-alun Kabupaten Boyolali, Rabu (24/8/2016).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kondisi ini membuat tim medis dan P3K yang bertugas kerepotan. Banyak siswa pingsan yang kemudian harus dibopong petugas untuk diberikan pertolongan pertama dari petugas tim medis.

Mereka di bawa ke tempat yang lebih teduh seperti di bawah pohon dan dijauhkan dari lokasi upacara. Petugas medis bahkan harus berburu teh hangat di kantin-kantin yang dekat dengan alun-alun untuk memulihkan kondisi peserta.

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, petugas medis disiapkan di dua lokasi yakni di sebelah utara dan sebelah timur alun-alun. Salah satu petugas P3K, Suwinah, mengatakan sebagian besar siswa yang pingsan karena tidak sarapan pagi sebelum berangkat upacara.

“Kebanyakan lemas dan dehidrasi. Di tambah saat upacara berlangsung, cuaca sangat panas sehingga banyak peserta upacara yang pingsan,” kata Suwinah, kemarin.

Tidak ada kejadian fatal atau peserta yang harus dilarikan ke rumah sakit. Peserta upacara yang pingsan bisa segera diatasi.

“Kebanyakan kondisinya langsung pulih setelah mendapatkan pertolongan dari petugas. Kalau sudah ditangani dan diberikan minuman teh hangat serta beristirahat di tempat teduh, mereka pulih kembali,” ujar dia.

 Anggota pramuka unjuk kebolehan saat Upacara Peringatan ke-55 Hari Pramuka di Alun-alun Kabupaten Boyolali, Rabu (24/8/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)


Anggota pramuka unjuk kebolehan saat Upacara Peringatan ke-55 Hari Pramuka di Alun-alun Kabupaten Boyolali, Rabu (24/8/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Menurut Suwinah, semestinya guru pendamping yang mengantarkan siswanya mengikuti upacara memberikan makanan kecil dan minuman sebelum mengikuti upacara sehingga mereka tetap memiliki kondisi prima hingga upacara usai.

“Ya, kebanyakan mereka [siswa pingsan] tidak sarapan sebelumnya. Saya berharap kepada guru pendamping jika ada upacara seperti ini bisa menyiapkan makanan dan minuman secukupnya, sehingga kasus serupa tidak terjadi di masa mendatang,” imbuh Suwinah.

Sementara itu, Wakil Bupati Boyolali M.Said Hidayat bertindak sebagai Inspekstur upacara dalam Peringatan ke-55 Hari Pramuka di Kabupaten Boyolali. Upacara diikuti 40 kontingen pramuka baik dari pramuka siaga, penggalang, dan penegak. Masing masing kontingen mengikutsertakan 20 anggota pramuka.

M.Said Hidayat, berharap kegiatan pramuka mampu memupuk karakter dan mental anak sehingga bisa menciptakan generasi muda berkualitas, terampil, jujur, berbudi pekerti luhur, memiliki kepribadian yang tinggi serta memiliki rasa tanggung jawab.

“Kepramukaan di Boyolali harus terus dilatih dan dikembangkan sebagai sarana meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya