SOLOPOS.COM - Ketua MKKS SMK Klaten, Muhammad Woro, saat disuntik vaksin Covid-19 di RSHC Klaten, Selasa (13/4/2021). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Sebanyak 125 guru dan tenaga pendidikan Kabupaten Klaten mendapat suntikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada hari pertama Ramadan, Selasa (13/4/2021).

Jumlah total guru yang divaksin seharusnya 135 orang tetapi 10 orang di antaranya terpaksa ditunda karena memiliki tensi tinggi saat proses skrining. Penyuntikan vaksin itu bertempat di Rumah Sakit Cakra Husada (RSCH) Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, vaksinasi itu mencakup pula puluhan kepala SMK, baik negeri dan swasta. Sebelumnya, seratusan guru itu telah disuntik dosis pertama sekitar 28 hari lalu.

Baca Juga: Belasan Warga Satu RT di Pandes Wedi Klaten Positif Covid-19, 1 Orang Meninggal

Sebelum disuntik vaksin Covid-19, setiap guru Klaten itu harus menjalani pengecekan suhu tubuh, riwayat kesehatan, dan lainnya. "Jadwal hari ini, ada 135 orang di lingkungan dinas pendidikan. Dari jumlah itu, ada 10 orang ditunda karena tekanan darahnya tinggi," kata Ketua Tim Vaksinasi Covid-19 RSCH Klaten, Charismatika Syintia Dewi, kepada wartawan di RSCH Klaten, Selasa (13/4/2021).

Charismatika mengatakan warga muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadan masih tetap bisa divaksin Covid-19.

Harus Sahur

"Para bapak/ibu guru yang sudah memperoleh giliran vaksinasi sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kalau yang puasa, yang terpenting harus sahur terlebih dahulu. Setelah divaksin lebih baik tidak melakukan aktivitas berat," katanya.

Baca Juga: Prioritas Vaksinasi di Klaten untuk Sukarelawan Kubur Cepat

Kepala SMK Muhammadiyah Delanggu, Nasrudin, mengaku tak masalah disuntik vaksin Covid-19 bersama guru lainnya saat Ramadan. Vaksinasi menjadi bagian mencegah Covid-19. "Rasanya lebih aman dan tenang setelah divaksin. Ini tidak membatalkan puasa bagi saya," katanya.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Klaten, Muhammad Woro, mengatakan hal senada. Total kepala SMK di Klaten, baik negeri atau pun swasta ada 49 orang. Dari jumlah tersebut, tiga kepala sekolah terpaksa ditunda karena masing-masing memiliki tensi tinggi.

Baca Juga: Makamkan 1.010 Jenazah Dengan Protokol Covid-19, Tim Kubur Cepat Klaten Ogah Terima Bayaran

"Kepala sekolah itu memiliki interaksi yang tinggi. Ini membuat nyaman dalam bekerja. Ini juga menjadi edukasi ke semuanya bahwa vaksin itu tidak menakutkan. Vaksin ini menjadi usaha mencegah persebaran virus corona," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya