SOLOPOS.COM - Dua orang warga membeli minuman takjil di kawasan Jl Menteri Supeno, Manahan, Solo, Selasa (13/4/2021) sore. (Solopos/Ichsan Kholif Rahman)

Solopos.com, SOLO -- Kawasan Jl Menteri Supeno, Manahan, Solo, ramai penjual dan pembeli hidangan takjil untuk berbuka puasa pada hari pertama Ramadan, Selasa (13/4/2021) sore.

Para pedagang bersyukur karena Ramadan tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan pantauan Solopos.com, pedagang takjil di kawasan Stadion Manahan terpusat di Jl Menteri Supeno.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, beberapa pedagang takjil juga ada yang buka lapak di Jl KS Tubun dan Jl MT Haryono. Para pedagang memulai menggelar dagangan sekitar pukul 15.00 WIB. Kawasan itu mulai ramai sekitar pukul 16.30 WIB. Sekitar pukul 17.00 WIB arus lalu lintas kawasan Jl Menteri Supeno padat.

Baca Juga: Ramadan 2021: Tak Ada Pembagian Bubur Samin Gratis di Masjid Darussalam Solo

Salah seorang pembeli takjil, Hermansyah, 29, warga Laweyan, Solo, saat berbincang dengan Solopos.com, mengaku sengaja datang ke kawasan Manahan sekaligus ngabuburit bersama putrinya. Ia mengira kawasan Manahan, Solo, sepi penjual takjil karena situasi pandemi.

“Ternyata cukup ramai, lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Tapi hari pertama belum banyak penjual takjil saya rasa,” paparnya.

Protokol Kesehatan

Salah seorang pedagang takjil, Gancar, mengaku sudah tujuh tahun berjualan takjil di kawasan Manahan. Warga Gentan, Sukoharjo, itu merasa hari pertama Ramadan tahun ini sangat ramai.

Baca Juga: 5 Jajanan Enak Khas Solo Cocok untuk Takjil

Fenomena itu berbanding terbalik dengan tahun lalu atau saat awal pandemi. Menurutnya, kelonggaran dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang mengizinkan penjual takjil buka termasuk di kawasan Manahan disambut baik oleh masyarakat.

“Aktivitas jual beli berjalan sesuai protokol kesehatan. Masyarakat memakai masker semua saat membeli takjil,” paparnya. Pemilik Zaza Katering itu mengaku awal dan akhir Ramadan biasanya paling ramai pembeli takjil.

Pedagang lainnya, Suprapti, warga Manahan, mengaku sudah belasan tahun berjualan minuman takjil seperti es buah dan kolak. Ia mengaku dua tahun lalu, mampu menjual 100 gelas minuman. Namun, tahun lalu dalam sehari ia hanya mampu menjual 30-an gelas minuman.

Baca Juga: Ramadan, Wali Kota Solo Gibran: Jangan Ada Sahur On The Road!

“Hari pertama ini cukup ramai, jelang berbuka sudah 50 gelas minuman terjual. Semoga hingga akhir Ramadan ramai terus,” paparnya.

Pelonggaran

Sebelumnya, Pemkot Solo mengizinkan pedagang musiman takjil Ramadan berjualan di tengah Pandemi Covid-19 termasuk di kawasan Manahan. Kesempatan itu diberikan asal mereka patuh pada protokol kesehatan.

Pelonggaran itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo No 067/1010 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Peran Satuan Tugas Tingkat Kelurahan Untuk Pengendalian Persebaran Covid-19.

Baca Juga: Museum Didi Kempot Mulai Dibangun Di Sumber Solo, Apa Saja Isinya?

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan pedagang musiman itu biasanya berjualan menu buka puasa di tepi jalan. “Pemkot sudah memperbolehkan aktivitas pedagang musiman itu beroperasi, asal harus sesuai ketentuan yang sudah diputuskan,” paparnya.

Heru mengatakan jam operasional pedagang musiman itu mulai pukul 13.00 WIB - 19.00 WIB. Ketentuan yang wajib dipatuhi yakni tidak boleh berdagang di pinggir jalan yang menyebabkan gangguan lalu lintas, wajib menjaga jarak antara satu pedagang dengan lainnya. Juga wajib mengemas setiap menu yang dijual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya