SOLOPOS.COM - Terminal Ir Soekarno Klaten. (Dephub.go.id)

Solopos.com, KLATEN – Jumlah pemudik yang turun di Terminal Tipe A Ir Soekarno Klaten justru mengalami peningkatan signifikan di hari perdana pemberlakuan larangan mudik, Jumat (24/4/2020).

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, jumlah pemudik yang turun di Terminal Tipe A Ir Soekarno Klaten, Jumat (24/4/2020) pukul 00.00 WIB-10.00 WIB mencapai 110 orang. Jumlah tersebut melonjak hampir 100 persen dibandingkan sehari sebelumnya, yakni 60 orang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan sejak pertengahan April 2020 hingga 22 April 2020, jumlah penumpang yang turun di terminal setempat berkisar 16 orang-29 orang.

“Di hari perdana pemberlakuan pelarangan pemudik ini, justru pemudik yang turun di terminal sini melonjak drastis. Angkanya mencapai 110 orang. Banyaknya pemudik yang pulang ke Klaten via bus itu mungkin mereka ingin menghindari kebijakan pemerintah yang sedang diberlakukan [larangan mudik],” kata Kepala Terminal Tipe A Ir. Soekarno Klaten, Marjono, saat ditemui Solopos.com di kantornya.

Diperpanjang Lagi! Siswa Solo Belajar di Rumah Hingga 29 Mei 2020

Meski demikian, petugas di terminal setempat mengaku tak kuasa menolak kedatangan para pemudik itu karena sudah terlanjur tiba di Klaten.

“Kami tak bisa menolak mereka karena mereka sudah terlanjur membeli tiket di waktu sebelumnya. Mereka pun juga sudah sampai di sini,” sambung Marjono.

Jumlah Penumpang Turun di Terminal Klaten

Marjono mengatakan jumlah penumpang bus malam yang turun di Terminal Tipe A Ir Soekarno Klaten selama kurun waktu 16 Maret 2020-24 April 2020 telah mencapai 1.640 orang.

Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan jumlah penumpang yang naik bus malam di terminal, yakni mencapai 2.418 orang.

UNS Solo Gelar Wisuda Online Tepat di Hari Pendidikan Nasional

Para pemudik yang naik maupun turun bus di Terminal Ir Soekarno Klaten harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.

“Mereka yang turun di sini, kami wajibkan mengikuti standar operasional prosedur (SOP), seperti diperiksa suhu badan, memakai masker, jaga jarak, dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” jelas Marjono.

Pemudik yang turun di Terminal Ir Soekarno Klaten didata oleh petugas. Mereka berharap anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di desa memantau pemudik agar menaati protokol kesehatan, yakni karantina mandiri.

“Kami pun mendata jumlah penumpang yang turun itu. Kami berharap, Gusgas Covid-19 tingkat desa dan RW tetap memantau mereka agar menaati perintah isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” tegasnya.

Jumlah Pemudik di Klaten

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Sudiyarsono, mengatakan jumlah pemudik yang pulang ke Klaten hingga sekarang mencapai 20.095 orang. Jumlah pemudik terbanyak di Klaten berada di Kecamatan Bayat, yakni 2.401 orang. Sedangkan, jumlah pemudik paling sedikit berada di Kecamatan Kemalang, yakni 245 orang.

“Jumlah pemudik yang turun di Stasiun Klaten mencapai 5.754 orang [mulai tanggal 24 Maret 2020],” katanya.

Tahu Pacarnya Suka Sesama Jenis, Ibu Neymar Minta Putus

Kepala Desa (Kades) Banaran, Kecamatan Delanggu, Catur Widodo, mengatakan desanya sudah mengantisipasi berbagai hal guna mencegah warganya tidak pulang kampung terlebih dahulu.

Hal tersebut termasuk mengimbau ke warga yang berada di tanah perantauan agar tidak pulang kampung melalui Whatsapp (WA).

“Kami sudah imbau warga [yang di tanah perantau] untuk tidak mudik terlebih dahulu. Kami juga optimalkan peran Gusgas Covid-19 tingkat RW. Warga kami yang berada di tanah perantauan juga sudah memahami hal itu [jumlah warga Banaran yang merantau kurang lebih mencapai 100 orang],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya