SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Dok.)

Hari Pers Nasional (HPN) 2017 dimanfaatkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk meminta pers turut menangkal berita bohong atau hoax.

Semarangpos.com, SEMARANGInsan pers di berbagai media massa diminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut berkontribusi langsung dalam menangkal serta mencegah merebaknya berita bohong atau hoax di masyarakat. Menurut Ganjar, langkah itu dibutuhkan sebagai salah satu cara menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya kira media mainstream sekarang juga harus berkontribusi terus menerus dalam menangkal berita hoax,” kata Gubernur Ganjar saat dihubungi Kantor Berita Antara melalui saluran telepon dari Semarang, Kamis (9/2/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Ganjar mengharapkan pewarta selalu melakukan konfirmasi dan tabayun agar berita-berita yang ditulis menjadi berimbang serta bisa mengedukasi masyarakat, sekaligus menjadi lembaga kontrol. Menurut Ganjar jika awak media sudah terbiasa cover both side dan meminta konfirmasi kepada narasumber berkompeten dalam menulis berita, maka media mainstream bisa menjadi penangkal berita hoax.

“Tapi parahnya ada [media massa] yang kemudian justru menjadi pembuat atau penyebar berita hoax,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tanpa menyebut secara jelas identitas media massa yang ia tuduh melanggar etik jurnalistik sebagaimana ia paparkan sebelumnya itu. Beberapa harapan Ganjar yang ia paparkan sebelumnya itu hanyalah sebagian dari 11 pasal Kode Etik Jurnalistik.

Atas adanya media massa yang justru menjadi pembuat atau penyebar berita hoax itu, Ganjar mengakui peran Dewan Pers menjadi penting dalam pendataan dan sertifikasi para pewarta sehingga masyarakat mendapatkan kenyamanan menerima fakta-fakta yang diberitakan. “Teman-teman wartawan perlu tersertifikasi sehingga pertanyaan-pertanyaannya itu selalu diikuti dengan riset-riset atau pemahaman yang nanti tidak terpenggal agar tidak menjadi informasi yang keliru,” katanya.

Terkait dengan peringatan Hari Pers Nasional 2017, orang nomor satu di Provinsi Jateng itu mengkritisi kesejahteraan awak media yang dinilai masih kurang dan perlu ditingkatkan. “Di tengah tuntutan masyarakat yang sangat tinggi terhadap pers, bayaran wartawan lumayan mengenaskan,” akunya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya