Jakarta (Solopos.com) — Memperingati Hari Perempuan Internasional, kapitalisme global jadi sasaran kritik tajam. Kritikan disampaikan muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menilai kapitalisme mendorong kehancuran institusi keluarga, kekerasan perempuan dan pembunuhan.
“Keterwakilan politik perempuan dalam wajah demokrasi modern selalu diiringi hancurnya institusi keluarga, perceraian, pornografi, dan pembunuhan,“ kata orator aksi muslimah HTI, Iffah Rohmah disela-sela aksi damai di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (8/3/2011).
Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran
Dalam aksinya, spanduk besar dibentangkan. Juga poster-poster skala kecil untuk menegaskan kritik terhadap kapitalisme. Puluhan pendemo yang semuanya perempuan itu beraksi sambil meneriakkan yel-yel dan mengibarkan bendera organisasi HTI. “Demokrasi kapitalisme gagal memuliakan perempuan,“ seru pendemo seperti tertulis dalam spanduknya.
‘Kesetaraan gender = jargon kosong kapitalisme’, seperti tulisan salah satu poster aksi. Setelah puas berorasi sekitar 40 menit, massa HTI perempuan yang semuanya berjilbab itu membubarkan diri dengan tertib. Belasan polisi yang berjaga hanya terlihat memantau dari kejauhan dan lebih fokus kepada demo buruh yang berjalan di tempat yang sama. Aksi ini tak menimbulkan kepadatan dan kemacetan di seputar Bundaran HI.
(dtc/try)