SOLOPOS.COM - Para pelajar sepulang upacara Hardiknas 2016 di Lapangan Pangsar Sudirman, Ambarawa. (Facebook.com-Antonius Yudha Adhi Nugroho)

Hari Pendidikan Nasional di Ambarawa diisi dengan upacara di Lapangan Panglima Besar Jenderal Sudirman.

Semarangpos.com, UNGARAN — Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei seharusnya menjadi momentum bagi pelajar Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Namun tidak dengan apa yang dilakukan sebagai pelajar di Ambarawa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seusai melaksanakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Lapangan Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman, Ambarawa, Senin (2/5/2016), para pelajar ini justru melakukan pelanggaran lalu lintas dengan mengendarai kendaraan bermotor tanpa menggunakan helm. Sontak apa yang dilakukan oleh beberapa pelajar Ambarawa ini pun menjadi sorotan para netizen member Grup Facebook Ambarawa.

Beberapa di antara netizen member Grup Facebook Ambarawa itu menyesalkan apa yang dilakukan para pelajar itu karena selain tidak mematuhi peraturan lalu lintas, juga terkesan ugal-ugalan dan membahayakan keselamatan. Cibiran dari para netizen ini muncul menanggapi posting pemilik akun Antonius Yudha Adhi Nugroho di Grup Facebook Ambarawa, Senin siang.

Dalam postingan itu, pemilik akun Facebook Antonius Yudha Adhi Nugroho mengunggah foto para pelajar yang mengendarai sepeda motor tanpa menggunakan helm, sambil berkomentar,”Para pelajar pulang dari Pangsar setelah mengikuti upacara Hardiknas. Tapi kok naik motor tidak pakai Helm ya? Selamat Hari Pendidikan Nasional..!!”

Sontak apa yang diunggah Antonius Yudha Adhi Nugroho itu pun menimbulkan reaksi beragam dari para member Grup Facebook Ambarawa. Kebanyakan dari mereka memberi kecaman, bahkan dengan kalimat yang kasar.

“Anak jaman sekarang,” respons pemilik akun Facebook Pengex Loadingg Suksess.

Lombok lombokan kui om. [Cabe-cabean itu om],” sambung pemilik akun Facebook Septi Adi.

Selain mencibir, beberapa di antara netizen juga meminta apa yang dilakukan para pelajar ini tidak lagi terulang. Mereka bahkan meminta member lain yang melihat kejadian semacam itu memberikan teguran dan tidak hanya memposting di media sosial.

“Seharusnya Anda yang melihat juga harus bertindak. Minimal peneguran,” tulis pemilik akun Wahyu Dewantoro.

Jaman sekarang cah sekolah mayoritas ditegur malah bati loro ati mas. Posisi numpak motor mesti malah dianggep angin lalu. [Anak sekolah jaman sekarang kalau ditegur hanya untung sakit hati, mas. Posisi naik motor pasti dianggap angin lalu],” sambung akun Djaloe Adji.

“Kalau peneguran mungkin sudah saya lakukan, mas. Tapi, apa daya saya bukan orang tua bukan juga guru didiknya yang lebih berhak menegur mereka,” jawab Antonius Yudha Adhi Nugroho.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya