SOLOPOS.COM - Menara jagung setinggi 15 meter dan berdiameter 3 meter dipersiapkan untuk Peringatan ke-36 Hari Pangan Sedunia (HPS) di Kompleks Pemkab Boyolali, Jumat-Minggu (28-30/10/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Hari Pangan Sedunia, menara jagung dan menu serbajagung yang memeriahkan HPS di Boyolali dicatat di Muri.

Solopos.com, BOYOLALI — Boyolali mencatatkan dua rekor sekaligus di Museum Rekor Indonesia (Muri) dari acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua rekor itu untuk pencipta menara jagung setinggi 15 meter serta pencipta menu masakan dan minuman berbahan dasar jagung sebanyak 301 jenis.

Penyerahan penghargaan dari MURI diserahkan perwakilan MURI Sri Widayati kepada Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, M. Said Hidayat, Kepala Manajer Regional Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) PT BISI International Tbk. Tejo Iswoyo, serta sejumlah pendukung lainnya di lokasi menara jagung, Minggu (30/10/2016).

Sri Widayati mengatakan dua rekor itu tercatat dengan nomor 7.688 dan 7.689. Menara jagung setinggi 15 meter dengan diameter tiga meter menjadi menara jagung tertinggi di Indonesia.

Sementara penciptaan makanan dan minuman olahan jagung di Boyolali memecahkan rekor terbanyak, yakni 301 jenis masakan. Jenis masakan berbahan jagung itu antara lain oseng, sop matahari, puding, ketan jagung, capcai, omelet, berondong, cilok, es teler, bubur, kue tar, timlo, mutiara, dan masih banyak lagi.

“Menara jagung dan masakan olahan jagung di Boyolali menjadi yang tertinggi dan terbanyak di Indonesia,” ungkap Sri Widayati .

Kepala Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BK3P) Boyolali, Juwaris, mengatakan ikon menara jagung tersebut akan melengkapi ikon Boyolali, yakni ternak sapi. Ia mengatakan untuk membuat menara jagung tersebut membutuhkan 16.000-an jagung atau sekitar 6 ton.

Sebagai ikon baru peringatan HPS, Boyolali membuktikan sebagai daerah yang cukup potensial menghasilkan jagung. Juwaris mengusulkan menara jagung tersebut sebagai monumen kebangkitan pangan Nasional.

“Dari komoditas jagung yang selama ini hanya dikonsumsi sebagai jagung rebus, ternyata jika diolah bisa menjadi ratusan jenis makanan,” kata dia.

Khusnul Imtihan, Manajer Area PT BISI Intenational tbk. Jawa Tengah-DIY, mengatakan akan terus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya jagung. Menurut Khusnul, benih jagung produksi PT BISI hingga saat ini masih menjadi yang terdepan dan diminati para petani, khususnya varietas BISI 18 dan BISI 2.

“Dua varietas ini dapat julukan raja dan ratunya jagung sebab sampai saat ini sangat digemari petani,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya