SOLOPOS.COM - Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaiman (berdiri di depan) seusai menanam bibit pohon durian di halaman Makorem 071 Wijayakusuma, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jumat (27/10/2017). (JII/solopos/Antara/Sumarwoto)

Hari Pahlawan 2017 dijadikan momentum Kodam IV Diponegoro membuka sekolah keterbukaan terkait kepahlawanan Pangeran Diponegoro.

Semarangpos.com, BANYUMASKomando Daerah Militer (Kodam) IV Diponegoro memanfaatkan momentum Hari Pahlawan 2017 untuk membuat sekolah keterbukaan yang berkaitan dengan kepahlawanan Pangeran Diponegoro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Konkretnya begini, bagaimana kita aplikasi menanamkan nilai-nilai Pancasila. Modulnya sudah disiapkan, ini nanti ada SMA di Semarang ditambah SMA di masing-masing Korem,” kata Panglima Kodam IV Diponegoro Mayjen TNI Tatang Sulaimansaat saat melakukan kunjungan kerja di Makorem 071 Wijayakusuma, Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (27/10/2017).

Ia mengatakan siswa-siswa sekolah menengah atas itu nantinya akan mendapat materi tentang nilai-nilai Pancasila, harmonisasi, toleransi, dan kegotongroyongan. Menurut dia, semua itu merupakan nilai-nilai bangsa Indonesia.

“Nah sekarang kan kecenderungan intoleran, radikalisme, itu yang berlawanan dengan nilai-nilai Pancasila, nilai-nilai kegotongroyongan. Bhinneka Tunggal Ika itu sebetulnya toleransi dan gotong royong yang harus ditumbuhkembangkan ke depan,” katanya.

Lebih lanjut, Pangdam mengatakan pihaknya dalam pemberian materi-materi tersebut akan melibatkan guru-guru SMA itu sebagai pengajar. Ia mengakui jika selama ini, para Komandan Rayon Militer bertindak sebagai inspektur upacara di sekolah setiap tanggal 17.

“Tetapi tidak cukup itu. Nanti ada modul-modul yang akan menumbuhkan kecintaan terhadap bangsanya, menghargai terhadap sesama umat beragama yang lain, itu yang akan kami tumbuh kembangkan,” tegasnya.

Ia mengatakan mau atau tidak mau, perkembangan teknologi informasi memengaruhi anak-anak zaman sekarang atau generasi milenial karena dari 24 jam kehidupannya, 18 jam di antaranya hidup dengan gawai sehingga apa saja bisa didapat dari peranti itu.

Oleh karenanya sekarang, kata dia, pertahanan terhadap negara sebenarnya dimulai dari pertahanan individu. Dia mencontohkan perekrutan teroris saat sekarang dilakukan melalui jaringan internet. “Siapa yang bisa mengendalikan itu? Hanya dirinya sendiri. Nah, dirinya sendiri itu harus diberikan pemahaman, harus diberikan penyadaran,” katanya.

Dalam kunjungan kerjanya di Makorem 071 Wijayakusuma, Pangdam berkesempatan meresmikan Rumah Petembak Lapangan Tembak Moch. Bahroen yang dilanjutkan dengan penebaran benih ikan di saluran air sekitar tempat itu serta menanam pohon durian di halaman Makorem.

Terkait dengan rumah petembak yang baru diresmikan itu, Komandan Korem 071 Wijayakusuma Kolonel Infanteri Suhardi mengatakan Lapangan Tembak Moch. Bahroen tersebut pertama kali dibangun pada tahun 2005 saat Danrem 071 Wijayakusuma dijabat oleh Kolonel Inf. Siswondo yang merupakan Danrem ke-22.

“Kemudian direnovasi oleh Kolonel Inf. Dwi Wahyu Winarno, danrem ke-34, pada tahun 2016 dan diresmikan dengan nama Lapangan Tembak Moch. Bahroen,” katanya.

Ia mengatakan pihaknya selanjutnya membenahi lapangan tembak tersebut dengan membangun fasilitas rumah petembak yang dimulai pada tanggal 25 Februari hingga 2 Agustus 2017. Danrem mengharapkan dengan tersedianya fasilitas rumah petembak, akan memotivasi dan mendukung kelancaran latihan menembak yang dilaksanakan oleh anggota Makorem 071 Wijayakusuma maupun prajurit jajaran Korem 071/Wijayakusuma sehingga prestasinya menjadi lebih baik.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya