SOLOPOS.COM - H.M. Soeharto (Alm.) (asiantribune.com)

Hari pahlawan sering diwarnai usulan pemberian gelar pahlawan bagi Soeharto, Presiden kedua RI.

Solopos.com, JAKARTA — Pemberian gelar pahlawan terhadap mantan Presiden Soeharto dinilai masih prematur karena tidak adanya klarifikasi politik dan hukum terkait dengan dugaan kejahatannya pada masa lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Setara Institute, Hendardi, menuturkan tidak pernah diperoleh data yang objektif terkait dengan kepahlawanan Soeharto karena tidak adanya proses hukum maupun klarifikasi politik. Dia menegaskan Soeharto justru mencatatkan banyak praktik antikepahlawanan.

“Karena posisinya yang demikian, maka akan selalu timbul kontrovesi pada setiap upaya glorifikasi Soeharto,” kata Hendardi dalam rilisya di Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Dia menuturkan daripada mengakaji pemberian gelar pahlawan, pemerintah sebaikanya melakukan klarifikasi terhadap dugaan kejahatan Soeharto. Diketahui, rencana pemberian gelar pahlawan akan diberikan kepada kedua Presiden di era Orde Baru, Soeharto, dan persiden keempat, Gus Dur.

“Klarifikasi politik dipilih karena tidak mungkin lagi melakukan proses hukum atas Soeharto karena kehilangan subjek,” kata Hendardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya