SOLOPOS.COM - Para penggiat wisata di Kota Semarang, yang terdiri dari para karyawan perhotelan, saat menggelar aksinya memeriahkan peringatan Hari Pahlawan di Simpang Lima, Semarang, Kamis (10/11/2016). (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Hari Pahlawan, peringatannya yang jatuh pada 10 November atau Kamis ini, juga dirayakan para pekerja hotel di Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Perhatian para pengguna jalan di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Kamis (10/11/2016) pagi, disita sekelompok orang yang menggenakan busana mirip pejuang kemerdekaan. Maklum saja, kelompok orang yang menggenakan baju ala pejuang itu berteriak-teriak sambil menenteng spanduk seperti layaknya massa demonstran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bukan demonstrasi, sebab jika cermat mengamati, kelompok orang yang mengenakan baju ala pejuang kemerdekaan itu bukannya hendak berunjuk rasa. Terlebih lagi, spanduk yang dibawa beberapa di antara mereka bertuliskan tentang promosi wisata dan perhotelan di Kota Semarang.

Ya, kelompok orang yang menggenakan busana pejuang kemerdekaan itu merupakan gabungan dari para penggiat wisata di Semarang. Mereka terdiri atas karyawan hotel-hotel, event organizer, Dinas Pariwisata Semarang, hingga tempat hiburan di Kota Lumpia.

Tujuan mereka menggelar aksi di kawasan Simpang Lima itu tak lain untuk memeriahkan perayaaan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November atau Kamis ini. Selain berteriak-teriak bak seorang pahlawan yang akan berjuang di medan perang, mereka juga menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dalam aksi mereka itu.

Koordinator aksi itu, Benk Mintosih, mengungkapkan aksi di kawasan Simpang Lima itu digelar kelompoknya sebagai wujud memeriahkan perayaan Hari Pahlawan di Kota Semarang. Ia berharap aksi itu bisa menarik perhatian warga, bukan hanya di Semarang, tapi juga dari luar kota.

“Enggak ada maksud lain. Tujuannya sekadar biar perayaan Hari Pahlawan di Semarang lebih greget saja,” ujar Benk saat berbincang dengan Semarangpos.com di sela-sela aksi itu.

Benk menambahkan Hari Pahlawan saat ini perlu dimaknai lebih dalam oleh masyarakat di Indonesia. Ia menilai pahlawan saat ini bukan hanya yang berjuang dengan menenteng senjata, karena saat ini bukan lagi zaman peperangan.

“Semua bisa menjadi pahlawan. Seperti mereka ini [penggiat wisata], mereka juga pahlawan, yakni pahlawan wisata bagi Semarang, pahlawan devisa. Dengan semangat itu, tentunya kami ingin berusaha memberikan kontribusi yang lebih baik bagi wisata di Semarang,” tutur pria yang juga menjabat sebagai General Manager Stars Hotel Semarang itu.

Aksi dari para pekerja perhotelan dan wisata di Semarang dalam memeriahkan Hari Pahlawan itu diakhiri dengan aksi teatrikal di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya