SOLOPOS.COM - Pelajar SDN 2 Sukoharjo memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan mengajak masyarakat bankit melawan kemalasan, Sabtu (20/5/2017). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Hari Kebangkitan Nasional diperingati dengan menyerukan gerakan melawan malas.

Solopos.com, SUKOHARJO — Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh hari ini diperingati secara unik oleh 30-an pelajar SDN 2 Sukoharjo, Sabtu (20/5/2017).Mereka pelajar menggelar aksi mengajak masyarakat bangkit dari kemalasan di patung pahlawan, Jl. Veteran, proliman Sukoharjo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauan , aksi yang berlangsung pukul 10.20 WIB tersebut menarik perhatian pengguna jalan yang melintas di ruas Jl. Veteran Sukoharjo. Para murid membawa 16 lembar kertas karton yang masing-masing bertuliskan satu huruf.

Penggabungan huruf-huruf itu terbaca “Bangkit Lawan Malas”. Konfigurasi huruf itu kemudian disusun tiga lapis terbawah patung pahlawan. Beberapa kali puluhan pelajar meneriakkan kalimat, “Dengan kebangkitan nasional kita lawan kemalasan. Bangkit dari kemalasan tekun belajar.”

Guru pendamping siswa, Sisviana Etykasari, menjelaskan anak didik diajak memperingati Harkitnas ke-109 dengan tema bangkit lawan malas. “Tema tersebut dikandung maksud agar anak-anak lebih bersemangat dan terus menjaga semangat belajar baik di sekolah maupum di rumah,” kata dia.

Dia menilai situasi sekarang banyak pelajar dan guru malas belajar tetapi sibuk dengan handphone. “Apa yang dilakukan siswa tadi diharapkan bisa membantu pelajar dan masyatakat Indonesia bangkit dan tidak malas. Saya sendiri juga pernah mengalami malas. Sekarang ini banyak medsos sehingga membuat anak malas belajar,” kata dia.

Sementara itu, seorang siswa kelas IV SDN 2 Sukoharjo, Ayu Damar Panuluh, menyatakan tugas pelajar giat belajar biar tidak bodoh. “Kalau malas jadi bodoh. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional jadi event bangkit untuk pelajar,” kata dia.

Koordinator aksi yang juga pendiri Museum Rekor Sukoharjo (muresko), A. Bimo “Kokor” Wijanarko, mengatakan aksi pelajar SDN 2 Sukoharjo tercatat dalam Muresko nomor 274.

“Aksinya masuk kategori motivasi terunik dengan tulisan besar. Budaya malas jika tidak segera diingatkan akan menjadikan anak-anak tidak peduli dengan apa pun disekelilingnya. Sibuk dengan handphone,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya