Solopos.com, JAKARTA — Perang antara Rusia vs Ukraina sudah memasuki hari ke-86 sejak awal invasi.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan saat ini situasi di Kota Donbas benar-benar hancur.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Zelensky menggambarkan situasi tersebut seperti neraka, karena melihat pemboman, penembakan, serangan udara dan rudal dari tentara Rusia yang membumihanguskan wilayah Donbas.
The Guardian pada Jumat (20/5/2022), menyebut Rusia mempertimbangkan untuk membuka akses ke pelabuhan Laut Hitam Ukraina dengan syarat penghapusan sanksi terhadap Rusia juga dipertimbangkan.
Baca Juga: Uni Eropa Kucuri Ukraina Rp7,6 Triliun demi Hadapi Rusia
Pernyataan tersebut muncul setelah Kepala Pangan PBB, David Beasley, memohon kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan mengatakan bahwa jutaan orang akan mati karena blokade pelabuhan oleh Rusia.
Sementara itu Kongres AS menyetujui $40 miliar dalam bentuk bantuan militer dan kemanusiaan ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan AS juga telah mengizinkan pengiriman senjata dan peralatan senilai $100 juta dari saham Pentagon ke Ukraina.
Baca Juga: Uni Eropa Bakal Jatuhkan Sanksi Baru untuk Rusia
Penasihat utama Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, mengatakan gencatan senjata dengan Rusia tidak mungkin dilakukan tanpa penarikan total pasukan Rusia.
Podolyak menambahkan saat ini Kyiv tidak tertarik pada “Minsk” baru, hal itu mengacu pada perjanjian Minsk pada 2015, yang ditengahi oleh Prancis dan Jerman untuk mengamankan gencatan senjata antara pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina.
Baca Juga: Perang Ukraina Vs Rusia Berlanjut, Ini Dampaknya bagi Ekonomi Indonesia
Rusia mengatakan 771 tentara Ukraina telah “menyerah” di pabrik baja Azovstal yang dikepung, yang berarti total 1.730 tentara yang menyerah pada pekan ini.
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-86: Zelensky Sebut Kondisi Wilayah Donbas Hancur Seperti Neraka“