Solopos.com, SOLO — Hari jadi Wayang Orang Sriwedari ke-104 tahun dirayakan dengan sederhana, Sabtu (19/7/2014). Gabungan seniman wayang orang di Solo menampilkan pertunjukan dengan lakon Gatotkaca Satria Pinilih di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Solo. Pertunjukan itu juga menampilkan sejumah sosok asing di dunia wayang orang. Semua pihak berharap W.O. Sriwedari lestari
Sebelum pentas digelar, terlebih dahulu diadakan upacara potong tumpeng. Pemotongan tumpeng dilakukan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, dan diberikan kepada dua orang perwakilan pemain wayang orang, yakni pengrawit paling senior dan pemain wayang orang termuda.
Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh
Sedangkan lakon Gatotkaca Satria Pinilih bercerita tentang Negeri Kayangan yang sedang dilanda horeg atau kerusuhan. Kerusuhan itu didalangi Kala Pracana dan anak buahnya. Singkat cerita, lantaran Kayangan porak poranda, para dewa pun bingung. Sejurus kemudian, mereka mencari kesatria yang bisa melindungi serta menjaga ketenteraman Kayangan.
Para dewa pun bersepakat mengadakan sayembara untuk memilih kesatria pemberani. Kesatria tersebut akan ditugasi menumpas Kala Pracana beserta anak buahnya. Dalam sayembara itu, dewa mengetes kesaktian beberapa kesatria. Akhirnya terpilihlah Gatotkaca sebagai pemenang.
Dengan kesaktian yang dimiiki, Gatotkaca mampu mengemban tugas menumpas Kala Pracana dan anak buahnya, serta mengembalikan ketenteraman dan kedamaian di negeri Kayangan. Karena prestasi dan keberhasilannya itu, Gatotkaca akhirnya diberi hadiah atau anugerah berupa Wahyu Widayat. Wahyu Widayat adalah wahyu bagi seorang senopati dan tidak sembarangan diberikan kepada setiap kesatria.
Lakon Gatotkaca Satria Pinilih yang disutradarai oleh Prihat Natalis Nugroho itu turut menampilkan seniman campursari asal Solo, Endah Laras. Dalam rangka ultah ke-104 Wayang Orang Sriwedari, Endah kebagian peran sebagai penghibur yang mengeluarkan suara emasnya didampingi para punakawan.
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, dalam sambutannya mengatakan seni wayang orang Sriwedari harus lebih baik dibandingkan seni wayang orang di kota lainnya. Selain itu, kesenian wayang orang juga harus dicintai pula oleh para generasi muda.