SOLOPOS.COM - Ilustrasi pagelaran wayang kulit (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, MAGELANG — Peringatan Hari Jadi ke-1116 Kota Magelang bakal berlangsung meriah. Hal ini menyusul akan digelarnya pagelaran wayang di 10 kampung di Kota Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Pergelaran wayang itu akan digelar secara luring atau bisa disaksikan masyarakat secara langsung. Hal ini bertujuan untuk semakin mendekatkan warga dalam memeriahkan Hari Jadi ke-1116 Kota Magelang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Sugeng Priyadi, mengatakan pada tahun sebelumnya, pergelaran wayang kulit hanya dilaksanakan satu kali. Pertunjukan itu dipusatkan di alun-alun dengan menampilkan dalang kondang dari luar Kota Magelang.

“Tapi, kali ini sebagian besar yang kita tampilkan dalang lokal Kota Magelang. Tujuannya untuk memberdayakan dan memberikan kesempatan mereka tampil,” ujar Sugeng saat jumpa pers di ruang sidang lantai kedua Setda Kota Magelang, Rabu (11/5/2022).

Dalang lokal asal Kota Magelang antara lain Ki Susilo Anggoro, Ki Kaji Habeb, Ki Andritopo, Ki Royan Desa Ramadhan dan lainnya. Pagelaran wayang itu akan diawali pada Sabtu (14/5/2022), dengan lakon Pandawa Nugraha dengan dalanng Ki Adi Sulistyo di Plengkung Kelurahan Potrobangsan, Jalan Piere Tendean, mulai pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Disbudparpora Wonogiri Geber Pagelaran Wayang Kulit

Sugeng mengungkapkan, seluruh wayang yang ditampilkan tidak semuanya adalah wayang kulit, namun ada juga wayang Mikael yang terbuat dari mika. Kemudian ada wayang infus, wayang kardus dan sebagainya.

Ia menyebutkan pergelaran wayang kali ini tersebar di berbagai lokasi agar lebih dekat dengan masyarakat dalam konteks edukasi dan kecintaan pada budaya lokal.

“Selain itu, agar masyarakat setempat juga terlibat baik dari sisi partisipasi penyelenggaraan, pemberdayaan UMKM dan sebagainya,” imbuh Sugeng.

Sugeng melanjutkan, selain di 10 titik, pada bulan Mei-Juni 2022 juga dilaksanakan pentas senin dan pagelaran wayang yang merupakan kegiatan sadranan yang sebelumnya tertunda karena PPKM Level 4 Kota Magelang.

“Ada lima pagelaran wayang yang merupakan kegiatan penundaan sadranan, antara lain di Kampung Nambangan, Trunan, Dudan, Tidar Campur dan Ngentak Murni,” ujar Sugeng.

Baca juga: Kampung Mateseh & Asale Kota Magelang

Selanjutnya di akhir pagelaran pada bulan Oktober 2022 akan ditutup dengan pagelaran wayang kulit dalam rangka sosialisasi gempur rokok ilegal dengan dalang nasional. Rencana, dalang yang tampil adalah Ki Cahyo Kuntadi dari Kabupaten Karanganyar.

Plt Kadisdikbud Kota Magelang, Papa Riyadi, menambahkan pagelaran wayang dinilai bagus karena mengandung budaya leluhur yang patut dilestarikan. Ada muatan-muatan yang perlu disampaikan kepada masyarakat khususnya generasi muda.

“Dalam wayang ada nilai adi luhur dan hebat, nilai kebudayaan, kerja sama, toleransi, asah asih asuh, tata krama dan kesantunan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya