SOLOPOS.COM - Ilustrasi Potret Kemiskinan di Indonesia. (JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATENKemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Kabupaten Klaten. Ada 25 desa di lima kecamatan yang masuk kategori desa miskin ekstrem pada usianya yang kini memasuki 218 tahun.

Kemiskinan ekstrem merupakan kondisi di mana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan kemiskinan ekstrem. Pengeluaran penduduk per hari setara dengan 1,9 dollar AS PPP (purchasing power parity).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagai informasi, Klaten menjadi salah satu dari 19 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang masuk kategori miskin ekstrem. Ada 25 desa di Kabupaten Bersinar yang masuk kategori miskin ekstrem.

Penentuan desa miskin ekstrem itu dari pemerintah pusat. Sebanyak 25 desa itu tersebar di lima kecamatan yakni Jatinom, Wonosari, Wedi, Trucuk, dan Karangnongko.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan pengentasan kemiskinan menjadi prioritas penanganan terutama kemiskinan ekstrem. Dia berharap berbagai pihak bisa terlibat dalam penanganan kemiskinan di Klaten, termasuk orang Klaten yang kini menjadi tokoh di tingkat nasional.

Baca Juga: Makam Sunan Pandanaran Bayat Klaten Mendadak Banjir Peziarah, Ada Apa?

“Harapan saya di Hari Jadi ke-218, Kabupaten Klaten segera keluar dari zona miskin. Semakin kompak, bersatu mengangkat Klaten melibatkan berbagai pihak. Saya berharap ada kontribusi yang luar biasa dari piyayi Klaten yang hebat di luar sana. Mereka bisa terketuk membantu Klaten keluar dari zona miskin,” kata Mulyani, Rabu (27/7/2022).

Selain keluar dari zona kemiskinan, Mulyani berharap pada Hari Jadi tahun ini pandemi Covid-19 segera beralih ke endemi.

“Semoga ekonomi segera pulih, masyarakat juga sehat dan beraktivitas seperti sebelum pandemi,” kata Mulyani.

Pelaksana Tugas (PLt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Klaten, Pandu Wirabangsa, menjelaskan penanganan kemiskinan ekstrem menjadi prioritas.

Baca Juga: Inilah Deretan Spot Mancing Asyik di Klaten

Program penanganan kemiskinan diprioritaskan ke 25 desa yang masuk kategori miskin ekstrem. Program itu seperti penguatan ekonomi, rehab rumah tak layak huni (RTLH), dan program penyediaan air minum dan sanitasi.

Terkait penguatan ekonomi, Pandu menjelaskan disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

“Misalkan petani, bentuk dukungannya melalui model pertanian. Kondisi masing-masing keluarga itu tidak sama,” jelas dia.

Terkait jumlah RTLH di 25 desa miskin ekstrem, Pandu menjelaskan dari identifikasi ada sekitar 1.091 RTLH. Sementara, jumlah total RTLH di Klaten ada sekitar 18.000 unit.

Baca Juga: Isi Prasasti Upit, Bukti Desa Tertua di Indonesia Ada di Klaten

Sementara itu, angka kemiskinan di Klaten pada 2021 meningkat dibandingkan sebelumnya. Angka kemiskinan di Klaten pada 2021 sebesar 13,49 persen atau meningkat sekitar 0,6 persen dibandingkan 2020 sebesar 12,89 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya