SOLOPOS.COM - Sepasang baliho bergambar calon kepala Desa Duyungan terpasang di satu rumah Cakades Duyungan, Jumat (23/11/2012) (Foto: Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

Sepasang baliho bergambar calon kepala Desa Duyungan terpasang di satu rumah Cakades Duyungan, Jumat (23/11/2012) (Foto: Eni Widiastuti/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Dua baliho bergambar calon kepala Desa Duyungan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, terpasang di rumah salah satu warga yang terletak di Jalan Raya Solo-Sragen, Jumat (23/11/2012) ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Satu baliho bergambar cakades dengan lambang padi, Kuntoro Yuwono. Foto warga Duyungan yang selama ini bekerja sebagai modin ini terlihat berpakaian jas warna hitam, berdasi dan berpeci hitam. Di atas foto itu tertulis “Bersama Membangun Duyungan.” Satu baliho lainnya bergambar cakades dengan lambang ketela, Sri Adianti. Ia menggunakan pakaian warna merah dan berjilbab.

Kesibukan terlihat di rumah itu. Beberapa warga duduk-duduk di halaman rumah. Beberapa kaum perempuan sibuk memasak. Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Duyungan, Daryanto, mengatakan Kuntoro Yuwono dan Sri Adianti statusnya sebagai pasangan suami istri.

Awalnya hanya Kuntoro yang mendaftar sebagai cakades. Namun hingga hari terakhir pendaftaran, tak ada satu pun warga lainnya yang mendaftar sebagai cakades. Padahal pemilihan kepala desa tidak bisa dilakukan jika calonnya hanya satu orang. “Pada hari terakhir pendaftaran, 31 Oktober pukul 13.30 WIB, Ibu Sri Adianti mendaftar sebagai cakades, sehingga calonnya menjadi dua orang,” katanya saat ditemui Solopos.com di Kantor Kepala Desa Duyungan, Jumat.

Penanggung Jawab Sementara Kepala Desa Duyungan, Parjono, mengungkapkan pada hari terakhir pendaftaran, ada warga lain selain Kuntoro yang mengambil berkas pendaftaran cakades.
Warga tersebut juga sudah menyiapkan berbagai berkas yang dibutuhkan untuk pendaftaran. “Tapi hingga batas akhir waktu pendaftaran, berkas tidak dikumpulkan,” katanya.

Kuntoro mengungkapkan pencalonan dirinya sebagai cakades dilandasi niat beribadah, mengabdi kepada Allah SWT. Ia berharap, jika dirinya dipercaya menjadi pemimpin Desa Duyungan, ia bisa bersama-sama warga membangun Duyungan menjadi lebih makmur, sejahtera dan maju.

Terkait pencalonan istrinya sebagai cakades ia menceritakan ketika ia mengetahui lawannya tidak jadi mendaftar, ia langsung mengondisikan istrinya agar membuat lamaran sebagai cakades.

Hal itu ia lakukan agar pemilihan Kepala Desa Duyungan bisa tetap dilaksanakan. “Perda Sragen yang mengatur pemilihan kepala desa melarang adanya calon tunggal. Jadi saya minta istri maju,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya