Bandung [SPFM], Puncak aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi diprediksi terjadi hari ini, Selasa (27/3). Untuk mengantisipasinya, sejumlah langkah persiapan pun dilakukan aparat kepolisian di sejumlah daerah. Di Bandung, polisi menyiapkan sekitar 4.000 personel guna mengamankan aksi demo tersebut.
Kapolrestabes Bandung Kombes Polisi Abdul Rahman Baso memprediksi ada sekitar 5.000 massa yang akan berdemonstrasi di depan Gedung Sate. Massa terdiri atas sekitar 21 elemen gabungan mahasiswa, buruh, serta sejumlah Ormas. Menurutnya, jumlah petugas pengamanan bisa saja ditambah untuk mengantisipasi bertambah besarnya gelombang aksi. Dia mengimbau warga Bandung agar tidak terpancing isu-isu yang meresahkan/ terkait aksi demonstrasi BBM hari ini.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sementara itu, Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat sebanyak 8.000 orang yang tergabung dalam beberapa elemen akan menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hari ini, Selasa (27/3). Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan demonstrasi hari ini diperkirakan dimulai pukul 09.00 WIB. Massa demonstran akan menyebar di beberapa titik utama, seperti di Gedung DPR-MPR, Monas, dan bundaran Hotel Indonesia.
Untuk mengamankan aksi unjuk rasa besar-besaran ini, aparat kepolisian mengerahkan lebih dari setengah pasukannya, yakni mencapai 22.000 personel. Dari jumlah itu, sekitar 8.200 personel berasal dari TNI. Menurut Rikwanto, aparat kepolisian dan TNI yang berjaga diperintahkan tidak memegang senjata api apapun. Mereka hanya dibekali tameng dan pentungan untuk menghalau massa. Gas air mata juga disiapkan jika sewaktu-waktu kerusuhan memuncak. [vivanews/rda]
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
