SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Manajemen juga direncanakan bakal membayarkan sisa gaji kepada 26 pemain PSIM.

Harianjogja.com, JOGJA — Manajemen PSIM Jogja memastikan membubarkan skuat Laskar Mataram yang berlaga di ISC B 2016 hari ini. Tidak hanya membubarkan skuat, hari ini manajemen juga direncanakan bakal membayarkan sisa gaji kepada 26 pemain PSIM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Besok [hari ini], kami bubarkan skuat. Nanti kami sekalian kami bayarkan sisanya,” ujar Ketua Umum PSIM Agung Damar Kusumandaru kepada Harian Jogja, Kamis (17/11/2016) sore.

Agung enggan mengungkapkan berapa besaran dana untuk pembayaran sisa gaji kepada pemain. Menurut Agung, sampai sore kemarin, manajemen masih mengusahakan uang untuk pembayaran gaji kepada pemain.

Selain membubarkan skuat, lanjut Agung, pada kesempatan yang sama, Pelatih PSIM Erwan Hendarwanto juga dijadwalkan bakal memberikan rekomendasi kepada manajemen terkait dengan nama-nama pemain untuk dipertahankan musim depan. Kejelasan rekomendasi ini akan menjadi modal awal bagi PSIM untuk menyiapkan skuat musim depan.

“Kemarin kami sudah gelar rapat, rencananya besok pelatih berikan nama pemain yang layak dipertahankan,” tandas Agung.

Menurut Agung, usai mendapatkan nama-nama pemain rekomendasi dari pelatih, manajemen akan membahasnya dalam rapat, harapannya agar ke depan ada langkah untuk para pemain tersebut. Tidak menutup kemungkinan para pemain tersebut akan dikumpulkan dan tetap berlatih bersama.

“Nanti lihat perkembangan yang ada. Termasuk juga mengenai homebase ke depan, apakah tetap menggunakan Stadion Sultan Agung atau berpindah,” papar Agung.

Sementara sebelumnya, Sekretaris PSIM, Jarot Sri Kastawa mengatakan, jika kompetisi musim depan digelar pada Mei 2017, maka pihaknya harus sudah mempersiapkan tim sejak Februari.

Tidak hanya mengumpulkan para pemain lama, manajemen juga harus menggelar seleksi pemain guna melengkapi skuat. Hal ini belum ditambah dengan kemungkinan perubahan komposisi pelatih, apabila nantinya Erwan tidak bisa menangani tim karena terbentur regulasi.

Menurut Jarot, pada kompetisi ISC B 2016, pihaknya sempat dibikin pusing oleh aturan dari PT GTS akibat syarat minimal pelatih yang harus memiliki lisensi C AFC. Padahal, Erwan hanya memilliki lisensi B Nasional. Beruntung, PT GTS kemudian merevisi syarat tersebut dan Erwan diperbolehkan menangani tim.

“Oleh karena itu, jika ada perubahan, maka mau tidak mau kami harus menyesuaikan sesuai aturan,” kata Jarot.

Menurut Jarot, skuat saat ini sebaiknya tidak dibubarkan. Sunni Hisbullah dan kawan-kawan diharapkan diakomodasi oleh manajemen dengan tetap menggelar latihan bersama minimal dua pekan sekali. Skuat ini juga diharapkan tetap diikutkan dalam sejumlah turnamen untuk menambah jam terbang, sebelum akhirnya memperkuat PSIM di musim mendatang.

“Namun demikian, semua tergantung kemampuan keuangan manajemen,” sambung Jarot.

Sementara disinggung mengenai pembiayaan tim, Jarot mengungkapkan, selama persiapan hingga melakoni laga akhir melawan PSCS di babak 16 besar, manajemen PSIM telah menggelontorkan biaya sebesar Rp1,7 miliar. Dana tersebut, tidak hanya untuk membayar 26 pemain, sewa lapangan, namun juga akomodasi selama melakoni laga away.

Sementara untuk kompetisi mendatang, Jarot memperkirakan PSIM membutuhkan dana sebesar Rp3 miliar. Peningkatan besaran dana untuk PSIM itu tidak lepas dari keinginan sejumlah pihak agar Laskar Mataram lebih kompetitif dan berprestasi di Divisi Utama musim depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya