SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Kontestasi demokrasi di 125 desa se-Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, digelar serentak pada Selasa (11/12/2018). Sebanyak 362 calon kepala desa (cakades) berebut simpati masyarakat untuk mendulang suara terbanyak pada pemilihan kepala desa (Pilkades).

Puncak tahapan pelaksanaan pilkades serentak dilaksanakan dengan pemungutan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS). Rata-rata jumlah TPS di setiap desa sekitar tiga lokasi. Jumlah TPS bisa lebih banyak tergantung pada jumlah pemilih di desa tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Panitia Pilkades telah menyiapkan logistik berupa surat, kotak dan bilik suara yang disimpan di balai desa setempat. Logistik pemilu itu mendapat penjagaan ketat aparat kepolisian selama 24 jam.

Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Sukoharjo, Setyo Aji Wibowo, saat ditemui di kantornya, Senin (10/12/2018), mengatakan proses pemungutan suara di TPS dibuka mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Pria yang akrab disapa Aji ini menjelaskan mekanisme pelaksanaan pemungutan suara sesuai Perbup No 51/2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 10 /2015 Tentang Kepala Desa. 

 “Setelah proses pemungutan suara rampung, kotak suara disegel. KPPS [Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara] harus membikin berita acara pelaksanaan pemunguatan suara,” ujar Setyo Aji Wibowo.

Selanjutnya, anggota KPPS melakukan penghitungan suara yang disaksikan saksi setiap cakades, pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan masyarakat. Hasil penghitungan suara segera dilaporkan kepada panitia pilkades.

Kemudian, panitia pilkades melakukan rekapitulasi penghitungan suara. Cakades yang meraih jumlah suara sah terbanyak ditetapkan sebagai calon terpilih.

“Unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopinda) Sukoharjo bakal memantau pelaksanaan coblosan pada Selasa pagi. Tim pengawas pilkades di kecamatan juga memonitor pelaksanaan pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan suara,” tutur dia.

Sementara Ketua Panitia Pilkades Polokarto, Sarji, mengatakan pihaknya telah menyiapkan lima lokasi TPS saat coblosan. Hal ini untuk memudahkan para pemilih menyalurkan hak pilihnya ke lokasi TPS terdekat. Sarji mengatakan masing-masing TPS dijaga empat anggota perlindungan masyarakat (linmas).

“Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Desa Polokarto sekitar 5.000 orang. Karena itu, jumlah TPS diperbanyak agar tak terjadi antrean panjang dan penumpukan pemilih saat coblosan,” kata dia.

Pelaksanaan pilkades serentak di Sukoharjo tak hanya diwarnai persaingan sengit antarcalon yang memiliki basis massa loyal. Event demokrasi terbesar di desa ini juga dibumbui fenomena cakades pasangan suami istri (pasutri). Ada tiga pasutri yang maju sebagai calon yakni di Desa Mojorejo dan Sidorejo (Bendosari) dan Desa Wirun (Mojolaban).

Berbeda dengan calon lainnya yang menggeber visi dan misi saat masa kampenye, cakades suami dan istri memilih hanya menerima tamu di rumah. Tidak ada aroma persaingan.

“Saya tidak memasang alat peraga kampanye (APK) di pinggir jalan. Tidak ada kampanye. Hanya di rumah menerima warga yang berkunjung,” kata Sadiran, cakades Mojorejo, Kecamatan Bendosari yang maju bersama istrinya, Suharningsih, Senin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya