SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan belajar mengajar (JIBI/dok)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pelaksanaan ujian jenjang SD di Boyolali berlangsung secara luring atau tatap muka mulai Senin (3/5/2021). Ada dua sekolah yang menjadi perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali.

Hal itu terkait klaster persebaran Covid-19. Dua SD itu terletak di lokasi yang sempat masuk zona merah atau masih di zona oranye risiko persebaran Covid-19.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, mengatakan berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan, ujian tingkat SD akan berlangsung mulai 3 Mei. Jadwal tersebut mundur dari sebelumnya, yakni 28 April.

Baca Juga: Wilayah Boyolali Ini Sudah Mulai Kesulitan Air Bersih, TNI Kirim Bantuan

Ekspedisi Mudik 2024

Mundurnya jadwal ujian jenjang SD di Boyolali tersebut berkaitan dengan kesiapan pelaksanaan ujian secara luring, khususnya kesiapan vaksinasi guru.

Darmanto mengatakan meski pelaksanaan ujian secara luring sudah dipersiapkan, protokol kesehatan dan keamanan serta keselamatan para siswa dari sisi kesehatan menjadi prioritas utama.

Hingga Minggu (2/5/2021) atau sehari menjelang ujian, ada dua sekolah yang berada di lokasi dengan zona merah atau oranye. Di lingkungan sekitar sekolah itu berada sempat muncul klaster persebaran Covid-19.

Baca Juga: Ular Piton Tertangkap Saat Incar Ayam Milik Warga Karanganom Klaten, Panjangnya 5 Meter

Dua sekolah itu masing-masing di Desa Mudal, Kecamatan Boyolali, dan Desa Candi, Kecamatan Ampel. "Jadi yang menjadi perhatian kami ada dua SD, di lokasi itu," katanya, Minggu (2/5/2021).

Harus Pindah Tempat

Meski begitu, ia menambahkan SD Negeri 2 Ampel yang berada di Desa Candi, Kecamatan Ampel, dan SD Negeri Mudal, di Kecamatan Boyolali, tetap akan menggelar ujian tatap muka. Hanya, untuk pelaksanaannya akan dilakukan penyesuaian.

"Untuk SD di Mudal, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kepala desa menetapkan pelaksanaan ujian dengan protokol dan dikawal tim Jogo Tonggo. Sedangkan SD di Candi harus pindah tempat," katanya.

Baca Juga: Pemudik Masuk Klaten Tetap Wajib Karantina Meski Bawa Hasil Tes Antigen

SD Negeri 2 Ampel di Desa Candi itu rencananya pindah ke lokasi yang tidak terlalu jauh dari sekolah. "Mengingat masih pandemi, keselamatan, kesehatan peserta didik menjadi prioritas, sehingga jangan pernah kendur, tetap disiplin protokol kesehatan dengan 5M," jelasnya.

Sementara itu, Camat Ampel, Boyolali, Dwi Sundarto, mengatakan terkait pelaksanaan ujian tingkat SD, ia mengikuti kebijakan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali.

Baca Juga: Kisah Pramugari Cantik Asal Solo: Dulu Ditolak Maskapai Lokal, Kini Sukses Di Emirates Airlines

"Kalau memang harus tatap muka, di Candi sudah bukan merah lagi. Kini zona oranye, bahkan sudah ada yang hijau. Kalau tidak zona merah, kami persilakan," katanya, Minggu.

Hanya, bagi murid yang domisilinya Dusun Gondang, Desa Candi, Dwi meminta agar mereka mengikuti ujian susulan. "Namun semua kami kembalikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya