SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia)

(JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA--Indeks harga saham gabungan pada perdagangan, Selasa (16/10/2012) diperkirakan bergerak dengan kecenderungan menguat.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Analis PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono mengatakan pergerakan pasar akan merespons pengumuman data penjualan ritel dan manufaktur Amerika Serikat.

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa hari terakhir, lanjutnya, pasar regional dibayangi oleh sentimen negatif. Diantaranya kekhawatiran pasar terhadap data makro ekonomi pekan lalu yang mengindikasikan perekonomian melambat.

“Meski demikian, tekanan indeks regional berangsur mereda setelah pengumuman data ekspor China pada September yang menguat tertinggi dalam 3 bulan,” ujarnya.

Adapun support-resistance perdagangan pada Selasa berada di rentang 4.280-4.328. Purwoko merekomendasikan MTLA, MAPI, TOTL, ADHI, dan ERAA untuk dicermati pelaku pasar.

Walau diterpa sentimen negatif, IHSG pada perdagangan perdana pekan ini ditutup menguat tipis 2,13 poin atau 0,05% menjadi 4.313,52.

Raihan IHSG ini menyentuh level tertinggi baru setelah pada Jumat (12/10/2012) berada di level 4.311,39. Adapun indeks Bisnis27  ikut naik tipis 0,16 poin atau 0,04% menjadi 370,22.

Indeks sektoral bergerak mixed dengan kenaikan terbesar diperoleh saham-saham di sektor industri dasar sebesar 0,76%. Sementara sektor pertambangan kembali terkoreksi sebesar 0,96%. Nilai transaksi tercatat senilai Rp4,41 triliun dengan volume perdagangan sebesar 5,1 miliar saham. Investor asing membukukaan jual bersih senilai Rp46,18 miliar.

Situasi Spanyol yang belum menunjukan perkembangan baru mengenai dana talangan yang kemungkinan akan diambil oleh negara itu dari negara donor menjadi salah satu kekhawatiran pelaku pasar.

ECB sendiri sebenarnya telah berniat untuk memberikan bantuan, namun mereka tidak bisa mengeluarkan dana secara langsung jika belum ada permintaan resmi dari Spanyol. Hal inilah yang menyebabkan sebagian pelaku pasar melihat hal tersebut secara negatif. Kendati demikian, sentimen negatif tersebut tidak berlangsung lama. Tumbuhnya tingkat ekspor China pada September sebesar 9,9% (yoy), lebih tinggi dari perkiraan sejumlah pihak 5,5% membuat koreksi indeks sedikit tertahan.

Adanya perbaikan tersebut tentu membuat pelaku pasar sumringah, pasalnya kinerja ekspor China selama tiga bulan sebelumnya berturut-turut mengalami pelemahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya