SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo  (Espos)–Sekitar 60% atau sepanjang 240 kilometer jalan-jalan raya di Kota Solo dinilai masih belum ideal sebagai jalan yang sehat. Penyebabnya, jalan-jalan tersebut masih belum ramah bagi pejalan kaki dan belum memiliki jalur hijau sebagai penyumbang unsur hara.

Sementara itu, sejumlah kalangan menyambut baik diberlakukannya car free day yang akan dimulai Minggu (30/5) pagi ini. Program tersebut dinilai sebagai langkah awal menuju budaya memakai jalan yang ramah lingkungan. “Tujuan pokok pemberlakukan car free day itu sebenarnya untuk menumbuhkan kesadaran budaya ramah lingkungan,” ujar Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Solo, Sri Adiyaksa kepada Espos, Sabtu (29/5).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Sri, selama ini jalan-jalan raya di Kota Solo dinilai masih memenuhi standar kualitas udara. Baik dari unsur nitrogen, ozon, karbondioksida, maupun SO2 masih di bawah baku mutu yang ditetapkan Pemprof Jateng, yakni 300 mikrogram per meter kubik. Meski demikian, berbagai upaya untuk menambah unsur hara di jalan-jalan raya akan terus dilakukan, seperti membikin jalur hijau di setiap jalan raya. “Fungsi jalur hijau itu selain sebagai peneduh dan hiasan kota, juga menyerap gas buang yang dihasilkan knalpot kendaraan,” paparnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, Kepala DPU Kota Solo, Agus Witiarso mengungkapkan, dari 400 kilometer jalan raya yang melintas di Kota Solo, saat ini baru 40% saja yang bisa dikatakan ideal sebagai jalan yang nyaman dan sehat.

Agus menjelaskan, sebuah jalan raya dikatakan sehat dan ideal jika dilengkapi dengan jalur lambat, jalur pejalan kaki, serta ada jalur hijaunya. Namun, kondisi yang terjadi di Kota Solo saat ini masih ada sekitar 60% jalan yang tak dilengkapi dengan unsur-unsur tersebut. “Selama ini yang ada baru sebatas jalan utama, seperti Jalan Slamet Riyadi, Jalan Adisucipto, serta jalur utama lainnya. Itu pun banyak jalur pejalan kaki yang didesak PKL,” paparnya.

Hal itulah yang kini menjadi agenda DPU untuk menata kembali sejumlah jalan raya yang hilang unsur-unsur utama jalan ideal. Saat ini, pembenahan jalan ideal menjadi poin utama DPU selain penanganan sejumlah drainase. Pasalnya, Kota Solo dalam waktu yang tak lama akan menjadi area yang dikepung kemacetan di mana-mana. Sehingga, pembenahan jalan yang ideal akan bisa mengurangi kemacetan. “Paling tidak, jalan ideal akan memberikan kontribusi kawasan hijau di Kota yang harus terpenuhi minimal 30 persen itu. Dan yang lebih penting, jalan yang ideal akan meminimalkan tingkat emosi pengendara yang saling berebut jalan,” paparnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya