SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Solo Best Brand Index-Jogja Best Brand Index <a title="SBBI-JBBI 2018 Janjikan Banyak Kejutan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180502/489/913932/sbbi-jbbi-2018-janjikan-banyak-kejutan">(SBBI-JBBI) 2018 </a>&nbsp;kembali hadir memberikan penghargaan kepada merek-merek terbaik di Solo dan Jogja. Riset tahunan oleh PT Aksara Solopos bakal menyajikan data-data terbaru tentang penilaian konsumen di dua kota tersebut mengenai sebuah merek.</p><p>Peraih penghargaan merek-merek terbaik diumumkan di Alana Hotel &amp; Convention Solo, Kamis (3/5/2018) ini. Penghargaan SBBI bakal diberikan kepada 73 kategori merek di Solo sedangkan penghargaan JBBI diberikan kepada 19 kategori merek di Jogja.</p><p>Direktur PT Aksara Solopos, Bambang Natur Rahadi, saat menyampaikan sambutan pada pembukaan acara itu, Kamis pagi, berharap apa yang dilakukan PT Aksara Solopos bisa menjadi panduan pemegang merek di Jogja dan Solo.</p><p>"Setiap tahun kami menampilkan tema anugerah yang relevan. Tahun ini kami mengusung tema merek di tengah era digital yang menggambarkan perubahan dalam cara-cara menanamkan merek. Di tengah maraknya teknologi digital hasil riset <a title="Pemegang Merk Pelajari Peta Bisnis Lewat Survei SBBI-JBBI 2018" href="http://news.solopos.com/read/20180502/496/913922/pemegang-merk-pelajari-peta-bisnis-lewat-survei-sbbi-jbbi-2018">SBBI </a>&nbsp;masih relevan. Kami meneliti dengan alat ukur yang lengkap dan teruji," kata Bambang Natur Rahadi.</p><p>Hasil riset diharapkan sebagai pendeteksi penting untuk mengukur seberapa efektif metode yang diterapkan atas merek yang dikelola. "Kami juga menghadirkan motivator Andre Wongso dalam acara ini," imbuh Bambang.</p><p>SBBI-JBBI bisa menjadi referensi bagi produsen atau pengelola merek karena menampilkan data-data analisis pasar terbaru tahun ini. Hasil survei tersebut akan tetap penting menjadi pegangan pengelola merek meskipun saat ini marak survei atau riset berdasarkan penggunaan media sosial (medsos).</p><p>&ldquo;Dari hasil wawancara tim riset dengan para responden, ada sesuatu yang menarik bahwa hasil rekapan opini konsumen ternyata kelengkapan dari survei itu tidak bisa ditemukan ketika bahan riset berdasarkan penggunaan media sosial. Artinya, survei dengan model tatap muka seperti ini masih sangat dibutuhkan produsen dan pengelola merek untuk mengambil keputusan,&rdquo; kata Bambang saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em>, Rabu (5/2/2018).</p><p>Dasar pemikiran seperti inilah yang menjadikan SBBI-JBBI masih perlu ditampilkan dalam agenda tahunan Solopos. Dengan data survei SBBI-JBBI itu pula, pengelola merek punya masukan tambahan tentang penilaian konsumen terhadap produk mereka pada waktu yang terakhir.</p><p>&ldquo;Harapan kami, survei ini bisa mereka manfaatkan untuk mengambil kebijakan yang lebih tepat untuk diterapkan di pasar.&rdquo;</p><p>Terlebih, lanjut Bambang, esensi dari penyelenggaraan <a title="SBBI-JBBI 2018: Harga Jadi Pertimbangan Utama Konsumen Beli Smartphone" href="http://news.solopos.com/read/20180421/496/911843/sbbi-jbbi-2018-harga-jadi-pertimbangan-utama-konsumen-beli-smartphone">SBBI-JBBI </a>&nbsp;secara periodik adalah untuk mengukur persepsi konsumen terhadap barang dan jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen. &ldquo;Karena selama ini di Solo dan Jogja tidak ada data riset yang dibuat seperti yang kami lakukan dan itu penting.&rdquo;</p><p>Seperti diketahui, SBBI-JBBI 2018 akan mengangkat tema Mengelola Merek di Era Digital. Bambang mengatakan tema ini sengaja dihadirkan dalam ajang SBBI-JBBI tahun ini karena faktanya ekonomi digital tengah menjadi topik pembahasan hampir di semua sektor bisnis.</p><p>Penyelenggara SBBI-JBBI berharap dengan menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya, yakni motivator nasional Andrie Wongso, semua pihak yang berkepentingan bisa tahu apakah dengan perubahan pasar semacam ini perlu cara-cara baru atau cara-cara khusus dalam mengelola merek agar merek-merek tersebut tetap bertahan di pasar.</p><p>Bambang berharap para pengelola merek bisa belajar banyak dari apa yang akan disampaikan Andrie Wongso hari ini agar mereka punya pandangan baru, kira-kira langkah apa yang akan diambil di era saat ini, ditambah dengan hasil riset dari SBBI dan JBBI.</p><p>Ketua Divisi Survei SBBI-JBBI 2018, Sholahudin, menjelaskan ada yang baru dalam survei tahunan kali ini yakni munculnya kategori baru yang dilatarbelakangi berkembangnya era digital. Di Solo, e-commerce atau toko-toko online mulai bermain di panggung survei. Sementara di Jogja, transportasi online juga muncul sebagai kategori baru.</p><p>Inilah salah satu alasan SBBI-JBBI 2018 mengangkat tema Mengelola Merek di Era Digital. Isu disrupsi akan menjadi perbincangan hangat para pengelola merek hari ini.</p><p>Hadir dalam acara penganugerahan penghargaan SBBI-JBBI 2018, Presiden Direktur <em>Harian Solopos</em> dan <em>Harian Jogja</em>, Lulu Terianto, dan para tamu undangan.</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya