SOLOPOS.COM - Para prajurit TNI Kodam IV Diponegoro saat menggelar kegiatan jalan kaki Peleton Beranting Yudha Wastu Pramukha Jaya guna memperingati Hari Infanteri 2016 di Jepara. (Istimewa-Pendam IV Diponegoro)

Hari  Infanteri diperingati para prajurit Kodam IV Diponegoro dengan menggelar jalan kaki Peleton Beranting (Tonting) dari Jepara hingga Klaten.

Semarangpos.com, SEMARANG Ratusan prajurit TNI Kodam IV Diponegoro menggelar aksi jalan kaki serentak dengan menempuh jarak ratusan kilometer dari Jepara menuju Klaten, Jumat-Minggu (16-18/12/2016). Jalan kaki yang merupakan kegiatan Peleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramukha Jaya itu digelar para prajurit TNI Kodam IV Diponegoro dalam rangka menyambut Hari Infanteri yang jatuh pada Senin (19/12/2016).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Kegiatan jalan kaki Tonting Yudha Wastu Pramukha Jaya itu sudah menjadi tradisi bagi prajurit TNI saat merayakan Hari Infanteri. Tahun ini, kegiatan itu dimulai dari Alun-Alun Jepara dengan dilepas Danrem 073 Makutarama, Kolonel Joseph Robert Giri, Jumat pagi. Selama tiga hari, ratusan prajurit TNI itu menempuh jarak ratusan km yang dibagi dalam tiga etape. Pada hari pertama, aksi jalan kaki itu melahap tiga etape mulai dari Alun-Alun Jepara, Lapangan wates, Dermolo Kembang, Jepara, dan berhenti di Lapangan Purwokerto Tayu, Pati.

Sementara pada hari kedua, etape yang ditempuh meliputi Lapangan Wedarijaksa, Pati, Lapangan Desa Kayen, Pati, Desa Grobogan, Kecamatan Grobogan, Grobogan. Sedangkan pada hari terakhir, kegiatan jalan kaki itu kembali dilanjutkan dengan mengambil start di Lapangan Desa Monggot Geyer, Grobogan menuju, Lapangan SMK Sukowati, Gemolong, Sragen, Lapangan Kedunglingkong, Simo, Lapagan Desa Sudimoro, Teras, Boyolali, menuju Dodiklatpur Klaten dan finish di alun-alun Klaten.

Seusai menjalankan Tonting Yudha Wastu Pramukha Jaya itu, para prajurit TNI ini melaksanakan Upacara Hari Infanteri yang dipimpin Kepala Staf Kodam (Kasdam) IV Diponegoro, Brigjen TNI Joni Supriyanto. Dalam sambutannya, Brigjen TNI Joni Supriyanto, mengatakan kegiatan Tonting itu dilaksanakan guna menumbuhkan jiwa korsa dan rasa bangga terhadap Korps Infanteri. Melalui kegiatan itu diharapkan akan timbul rasa persatuan dan kesatuan dan kebersamaan di antara para prajurit TNI.

Joni menambahkan salah satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah Infanteri adalah peristiwa saat prajurit TNI menghadapi Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948. Saat itu, Panglima Besar Jenderal Sudirman mengeluarkan perintah kilat kepada untuk melawan musuh dengan melaksanakan perang rakyat semesta dengan cara long march kembali ke wilayahnya masing-masing dan membentuk wehrkreise atau kantong-kantong kekuatan sebagai titik kuat pertempuran gerilya.

Sementara itu, Danpussenif Kodiklat TNI AD, Mayjen TNI Surawahadi, dalam amanat tertulis pada Upacara Hari Infanteri yang dibacakan Kasdam IV Diponegoro menyampaikan dari peristiwa 19 Desember 1948, prajurit  mendapatkan nilai-nilai ketokohan, patriotisme, kepemimpinan dari seorang Panglima Besar Jenderal Sudirman.

”Bersama rakyat, satuan Infanteri harus dapat menggaungkan kembali semangat yang dikobarkan para pejuang di masa lalu, semangat Indonesia dan semangat untuk menegakkan jati diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat,” tulis Mayjen TNI Surawahadi seperti dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Senin siang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya