SOLOPOS.COM - Masyarakat antre berbagai makanan olahan ikan pada Peringatan Ke-4 Hari Ikan Nasional yang dilaksanakan di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Minggu (3/12/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Istimewa-Humas dan Protokoler Setda Provinsi Jawa Tengah)

Hari Ikan Nasional diperingati di Kantor Gubernur Jateng dengan disajikannya 10.000 porsi olahan ikan secara gratis.

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 10.000 porsi masakan berbahan dasar berbagai jenis ikan ludes diserbu masyarakat pada peringatan ke-4 Hari Ikan Nasional dan peringatan ke-17 Hari Nusantara tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di halaman Kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Minggu (3/12/2017).

Promosi Hari Ini Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI

Ratusan warga dari berbagai lapisan termasuk anak sekolah dasar dan para pejabat daerah berbaur menikmati 10.000 porsi aneka makanan olahan ikan seperti sup ikan, bakso, nugget, dan keripik ikan yang disuguhkan secara gratis. Tidak sampai satu jam, berbagai makanan olahan ikan yang disajikan di beberapa tenda pada kegiatan bertema “Makan Ikan untuk Keluarga Sehat, Kuat dan Cerdas” itu ludes.

Ekspedisi Mudik 2024

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono yang hadir mewakili Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan bahwa kegiatan peringatan ke-4 Hari Ikan Nasional di tingkat provinsi Jateng itu sebagai bentuk kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan. Agenda Pemprov Jateng itu merupakan bagian dari upaya meningkatkan konsumsi ikan yang masih rendah.

Sekda Sri Puryono menjelaskan kandungan gizi pada ikan sangat banyak, baik protein, mineral, yodium, vitamin B1, B2, B6, serta lemak sehat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, kesehatan mata, maupun organ penting lainnya.

“Anak-anak diimbau untuk mengonsumsi berbagai jenis ikan secara teratur, kepada bapak-bapak, saya minta tidak segan-segan mengingatkan para istri untuk lebih sering memasak ikan. Para ibu juga jangan malas belajar mengolah ikan menjadi aneka makanan, kita praktikkan untuk mendukung serta menggalakkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan,” ujarnya.

Secara khusus Sri Puryono juga meminta pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota mewajibkan sekolah menyediakan menu ikan tiga kali sepekan. “Maka minimal seminggu makan ikan tiga kali saja, apakah ikan lele, nila, atau apa sajalah, asal tidak ikan-ikanan tapi ikan beneran. Jangan fast food terus, kita ganti produk makanan ikan, stok ikan kita melimpah,” katanya.

Menurut dia , guna mengejar ketertinggalan pencapaian konsumsi ikan di Jateng dibanding nasional yang cukup jauh selisihnya, harus ada gerakan yang konkret dan masif. Salah satu cara yang bisa dilakukan, kata dia, adalah dengan menggerakan sumber daya yang ada.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng Lalu M. Syafriadi menambahkan, pada mata anggaran di dinas pendidikan terdapat alokasi dana untuk makanan tambahan sebagai asupan gizi bagi anak-anak sekolah tingkat taman kanak-kanak dan pendidikan anak usia dini sehingga pihaknya berharap imbauan Sekda Jateng dapat segera ditindaklanjuti. Ia mengakui jika tingkat konsumsi ikan di Provinsi Jateng masih jauh dari capaian nasional atau masih berada pada angka 26,71 kg/kapita setahun, sedangkan tingkat nasional sudah mencapai 43 kg/kapita setahun.

“Imbauan dari Menteri Kelautan dan Perikanan dan Gubernur Jateng kita tetap harus mengejar sampai di angka 31 kilogram per kapita per tahun, itu yang kita kejar dengan melibatkan semua pihak,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya