SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (kiri depan) didampingi Mendikbud Anies Baswedan (keempat kanan) bersilahturahmi dengan sejumlah guru semasa SMP dan SMA nya pada acara puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke-21 Tahun 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11/2015). Dalam acara bertema Guru Mulia karena Karya tersebut Presiden Joko Widodo memberikan Satyalancana Pendidikan kepada sejumlah guru dan tenaga kependidikan atas pengabdian dan prestasi mereka. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

 Hari Guru Nasional 2015 diperingati di Jakarta hari ini.

Solopos.com, JAKARTA – Peringatan Hari Guru Nasional ke-70 yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (24/11/2015), diikuti 12.000 guru dari seluruh wilayah di Tanah Air.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Presiden Joko Widodo mengatakan profesi guru bukan sekadar sebuah pekerjaan melainkan menyiapkan masa depan bangsa.

“Ini yang harus digarisbawahi. Saya yakin bahwa karya guru akan melukiskan wajah masa depan RI,” kata Presiden saat berpidato dalam acara itu.

Menurut Jokowi, kualitas manusia Indonesia ditentukan oleh para guru, sehingga para pengajar ini membentuk anak Indonesia yang bekerja berdasarkan etos kerja dalam karya.

Presiden juga mengingatkan mendidik anak itu bukan hanya guru maupun orang tua di rumah, tapi juga lingkungan serta teknologi.

“Pada malam hari ada yang mendidik televisi. Itu bisa memengaruhi. Ada lagi sekarang namanya medsos [media sosial], Facebook, Youtube, Twitter, Path, Instagram, itu sangat memengaruhi karakter anak kita,” kata Presiden.

Jokowi meminta para guru memberi kekuatan mendidik sehingga menahan pengaruh negatif teknologi yang berkembang saat ini.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyapa para gurunya saat bersekolah dulu. “Tadi saya masuk kaget saat dibisiki Mendikbud [Anies Baswedan],’Pak, dihadirkan di sini guru bapak saat di SMP dan SMA’. Tadi yang saya salami baru dua,” ungkap Presiden.

Jokowi sempat menyebut beberapa nama para gurunya dan hafal walaupun menyatakan sudah 40 tahun tidak bertemu lagi.

“Beliau guru Biologi saya, karena sudah 40 tahun. moga-moga tidak salah ingat, namanya Bu Nurhayati,” kata Presiden yang disambut tepuk tangan para guru yang hadir.

Presiden juga menyapa Parni Satoto, Sudadi, dan Ning Minarni yang merupakan guru kimianya.

“Bu Ning itu guru kimia. Dulu kimia saya paling bagus. Gak percaya tanya bu Ning. Banyak yang nggak percaya sih kalau saya pandai,” gurau Presiden yang disambut gemuruh para guru.

Presiden juga menegaskan bahwa keberhasilan dirinya saat ini karena karya para gurunya tersebut.

Dalam peringatan Hari Guru Nasional ini, Presiden juga memberikan Satyalancana Pendidikan kepada perwakilan para guru dan tenaga kependidikan.

Sementara, Anies Baswedan, dalam sambutannya menyebut ada dua kegiatan penting yang diselenggarakan pada tahun ini yakni simposium dan puncak peringatan Hari Guru Nasional.

“Kegiatan simposium dan lokakarya sudah dilangsungkan kemarin. Guru dari seluruh Tanah Air menunjukkan karyanya. Awalnya ada 3.360 karya yang masuk, kemudian diseleksi dan didapat 250 karya terbaik yang dipresentasikan. Presentasi para guru tersebut tersebar di 16 ruangan,” jelas dia.

Menurut Anies, selama ini banyak terobosan yang dilakukan para guru di Tanah Air. Permasalahan utamanya adalah hanya sedikit waktu yang diberikan kepada guru berprestasi tersebut untuk memaparkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya