SOLOPOS.COM - Penerima manfaat mendapat bantuan sembako saat kegiatan BRI Peduli Stunting dalam rangka Hari Gizi Nasional 2022, Selasa (25/1/2022). (Istimewa- BRI)

Solopos.com, JAKARTA – Pemenuhan gizi pada balita sebagai generasi harapan bangsa di masa depan masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Kekurangan asupan gizi kronis dan infeksi berulang bisa berakibat stunting.

Kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan asupan gizi dapat terjadi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yaitu dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

Promosi Upaya Agree Kembangkan Pertanian melalui Digitalisasi

Meski kini angka stunting secara nasional menunjukkan perbaikan dan mengalami penurunan 3,3 persen dari sebelumnya 27,7 persen tahun 2019 menjadi 24,4 persen tahun 2021. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) juga mencatat jumlah penderita stunting di Indonesia terus menurun. Namun pencegahan stunting masih perlu dilakukan oleh semua pihak.

Baca Juga: Hari Gizi Nasional, Ini 10 Tanda Gizi Buruk pada Bayi

BRI turut mengambil bagian dalam mencetak generasi muda yang sehat melalui tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) atau CSR BRI Peduli Stunting. Yakni berupa pemberian bantuan “Cegah Stunting itu Penting” bertepatan dengan Hari Gizi Nasional yang diperingati setiap 25 Januari.

Bantuan cegah stunting tersebut diberikan kepada 332 Posyandu/Puskesmas di beberapa wilayah di Indonesia. Di antaranya Padang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan Papua.

Khusus di Jabodetabek, bantuan BRI cegah stunting diberikan pada 50 titik Posyandu/Puskesmas di wilayah Tangerang, Provinsi Banten. Secara simbolis, penyerahan bantuan diberikan di Posyandu Batu Jaya, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, pada Rabu (25/1/2022).


Kegiatan pemeriksaan gizi anak di salah satu posyandu/puskesmas yang mendapat bantuan dari BRI. (Istimewa-BRI)

Baca Juga: Transaksi Digital Diprediksi Tembus Rp50 kuadriliun, Ini Strategi BRI

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, bantuan yang diberikan BRI berupa paket Antropometri Kit untuk setiap Posyandu/Puskesmas dan penyaluran sembako bagi masyarakat. Setiap satu paket Antropometri Kit terdiri dari timbangan digital, pita LILA dan thermogun.

Setiap penerima manfaat juga mendapat bantuan sembako dari BRI berupa beras bergizi tinggi, telor dengan protein tinggi, susu, kacang hijau, dan lainnya.

“Ini merupakan bentuk kepedulian BRI bagi generasi penerus bangsa sekaligus membantu pemerintah dalam memerangi stunting di Indonesia. Kami pastikan bantuan ini dapat tersalurkan kepada penerima dan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” kata Aestika Oryza.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya