SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono menerjunkan wakil dari Pemerintah DIY turun ke jalan memperingati hari buruh sedunia (Mayday) yang mulai tahun ini menjadi hari libur nasional.

Ditunjuk mewaliki Gubernur DIY adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY Sigit Saptorahardjo. “Hidup buruh Jogjakarta”, pekik Sigit di hadapan massa buruh yang tergabung dalamDewan Perwakilan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DPD KSPSI DIY) di depan Gedung DPRD DIY, Jl. Malioboro, Kamis (1/5/2014).

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Dalam sambutan Gubernur yang dibacakan Sigit, kepala daerah menyampaikan mengenai pentingnya menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi persaingan pasar bebas di era WTO (world trade organization). Dalam perekonomian, hal tersebut menuntut kreativitas dan semangat juang tinggi dari pekerja.

Pada aksi memperingati hari buruh sedunia, DPD KSPSI DIY menggunakan istilah aksi jalan sehat untuk mengganti nama longmarch. Aksi yang diikuti sekitar 1.500 buruh anggota KSPSI DIY  dilakukan sejak pukul 07.30 WIB. Denta Julian, ketua panitia kegiatan bertajuk Buruh Jogja Istimewa, Rakyat Indonesia Sejahtera tersebut di sela-sela aksi menjelaskan, meski 1 Mei 2014 adalah pertama kalinya hari buruh menjadi hari libur nasional, hal itu hanyalah kemenangan kecil atas tuntutan kaum buruh. Mereka tak menganggap hari libur itu sebagai kado atau hadiah dari pemerintah, khususnya dalam kepemimpinan Soesilo Bambang Yudhoyono.

“Kami sengaja mengundang beberapa pejabat terkait ketenagakerjaan, seperti contohnya Kepala Disnakertrans DIY, supaya bisa saling mendengar”, tambahnya.

Di Sleman, sekitar 3.000 pekerja perusahaan juga mengikuti gerak jalan santai untuk memperingati Mayday. Gerak jalan santai yang dimulai dari lapangan Pemda Sleman ini, diselenggarakan tripartit oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, asosiasi pengusaha, dan serikat pekerja di kabupaten tersebut.

Bupati Sleman Sri Purnomo yang hadir dalam acara itu, mengakui keberadaan perusahaan dan lembaga bisnis yang ada di Sleman memiliki arti penting dalam pembangunan ekonomi, karena mempunyai hubungan yang positif dalam program pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

“Dunia usaha juga memberikan sumbangan yang besar pada PDRB Kabupaten Sleman sebesar 13,85 persen pada 2013,” katanya seperti dikutip Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya