SOLOPOS.COM - Aksi pra May Day atau Hari Buruh di Tangerang, Senin (27/4/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)

Hari buruh, serikat pekerja di Boyolali meminta pabrik meliburkan aktivitas kegiatan selama hari buruh dunia.

Solopos.com, BOYOLALI–Forum Komunikasi Serikat Pekerja Nasional (FKSPN) Boyolali meminta Dinas Sosial Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) menginstruksikan kepada seluruh perusahaan untuk menghentikan aktivitas produksi saat Hari Buruh Dunia (May Day), Minggu (1/5/2016).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Apa pun harinya, 1 Mei adalah hari libur bagi buruh. Perusahaan tekstil biasanya tetap beroperasi pada hari Minggu dengan perhitungan lembur, tetapi untuk May Day besok, kami minta semua pabrik libur total,” kata Ketua FKSPN Boyolali, Wahono, saat ditemui Solopos.com, seusai Rakor Lintas Sektoral Kesiapan Pengamanan Kegiatan Masyarakat Menyambut Hari Buruh Dunia, di Mapolres Boyolali, Jumat (29/4/2016).

?Libur total pada May Day menjadi bentuk solidaritas bagi kaum buruh. Wahono akan sangat menyayangkan jika pada Minggu besok masih ada pabrik yang beroperasi dengan perhitungan lembur sekali pun.

Seperti diketahui, jumlah buruh pabrik di Boyolali mencapai 49.000 orang yang bekerja di 70 perusahaan besar. Di Boyolali, ada 23 serikat pekerja tetapi tidak lebih dari 10.000 buruh yang bergabung dalam serikat pekerja.

“Untuk buruh yang tidak ikut serikat pekerja harapannya juga bisa mendapatkan hak libur pada Hari Buruh.”

Kasi Kelembagaan Pengupahan dan Kesejahteraan Dinsosnakertrans Boyolali, Darto, menyampaikan 1 Mei adalah hari libur bagi buruh dan sudah menjadi hari libur nasional. Dia sudah meminta kesediaan perusahaan terutama pabrik tekstil untuk libur total pada Minggu besok. “Tapi belum ada yang konfirmasi. Memang, tidak semua pabrik beroperasi pada hari Minggu. Kalau pun ada yang beroperasi biasanya dihitung lembur. Kami minta besok semuanya libur total sebagaimana libur total saat Idul Fitri,” kata dia.

Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Boyolali, Kadarwati Eddyani Kartikasari, menjelaskan ada sebagian perusahaan tekstil terutama spinning yang mesinnya harus selalu berputar 24 jam.

“Jadi kemungkinan untuk Minggu besok ada perusahaan yang tidak bisa meliburkan total pekerjanya.  Tetap ada yang beroperasi,” kata Kadarwati yang juga perwakilan dari PT Pearland Ampel.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, berharap pengusaha bisa menghormati dan menyatakan solidaritasnya kepada buruh dengan tidak beroperasi pada May Day. “Serikat buruh sudah siap dengan aksi damai di Boyolali, sudah sepatutnya pengusaha juga mengapresiasi dengan meliburkan semua karyawannya pada Hari Buruh. Jadi ada win-win solution.”

Polres juga siap mengamankan kegiatan May Day di Boyolali.  Ada beberapa lokasi yang akan menjadi pengamanan prioritas, yakni pemberangkatan 70 anggota FKSPN dari Kantor Sekretariat FKSPN Boyolali ke Semarang untuk aksi di depan Kantor Gubernur Jateng serta kegiatan sarasehan tripartit di Pendapa Kabupaten Boyolali. Sarasehan tripartit itu akan dihadiri 500-an orang dari perwakilan buruh dan pengusaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya