SOLOPOS.COM - Polisi membagikan paket sembako kepada warga korban PHK di halaman Mapolres Sragen, Jumat (1/5/2020). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN - Jajaran Polres Sragen membagikan 250 paket sembako kepada warga yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) tepat di Hari Buruh Nasional, Jumat (1/5/2020).

Sebanyak 50 dari 250 paket sembako itu dibagikan kepada para korban PHK di halaman Mapolres Sragen. Paket sembako itu diserahkan Kapolres Sragen, AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo didamping Dandim 0725/Sragen, Letkol Kav. Luluk Setyanto.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mau Konvoi, Belasan Bus Pariwisata di Karanganyar Dibubarkan Saat Panasi Mesin

Dengan mengendarai sepeda motor, warga korban PHK itu mengantre di halaman Mapolres Sragen. Setelah diperiksa suhu tubuhnya, mereka dipersilakan mengambil paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, mi instan dan lain-lain.

“Total paket sembako yang kami bagikan ada 250. Penyerahan 200 paket sembako di lakukan di masing-masing polsek, sementara yang 50 paket sembako di Mapolres Sragen. Masing-masing paket sembako itu senilai sekitar Rp150.000,” terang Kapolres Sragen pada kesempatan itu.

Pandemi virus corona yang terjadi secara global, kata Kapolres, memicu terjadinya resesi perekonomian. Hal itu membuat banyak perusahaan mengambil jalan pintas dengan merumahkan karyawan demi mencegah kerugian yang terlalu besar.

Sehari 7 Warga Sragen Positif Covid-19, Semua Klaster Ijtima Gowa

“Kami berharap resesi perekonomian ini tidak bertambah luas. Oleh karenanya, kami mengajak semua pihak baik instansi pemerintah atau swasta untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak Covid-19,” Kapolres.

Karyawan Kontrak

Susanta, 33, warga Desa Ketro, Tanon, Sragen, mengaku menjadi korban PHK per 18 Maret 2020 lalu. Sebelumnya, ia bekerja di sebuah pabrik tekstil yang berlokasi di Purwosuman, Sidoharjo, Sragen.

Meski sudah bekerja selama delapan tahun, ayah satu anak itu harus menelan pil pahit karena kontraknya tidak diperpanjang lagi oleh perusahaan. “Sampai sekarang saya masih menganggur di rumah. Sekarang masih cari-cari lowongan pekerjaan lagi,” papar Susanta.

Kabar Baik, 53 Tim Medis RSUP Dr Sardjito Jogja Negatif Covid-19

Susanta mengaku tidak tahu berapa jumlah temannya yang dirumahkan karena terdampak pandemi corona. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja dengan status kontrak. Biasanya, setahun sekali mereka memperbarui kontrak. Namun, sejak 18 Maret lalu, kontrak mereka tidak diperpanjang.

“Semoga wabah corona segera berlalu sehingga perusahaan bisa membuka lowongan pekerjaan lagi buat kami,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya