SOLOPOS.COM - Buruh Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo donor darah di kantor BPJS Kesehatan Solo, Senin (1/5/2017) pagi. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Seratusan pekerja Solo menggelar aksi donor darah di kantor BPJS Solo.

Solopos.com, SOLO — Memperingati Hari Buruh Internasional, Senin (1/4/2017), seratusan pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) Solo memutuskan tidak menggelar aksi di jalanan. Mereka lebih memilih untuk menyelenggarakan aksi donor darah di kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua SPN Solo, Hudi Wasisto, mengatakan aksi sosial itu dilakukan agar kegiatan yang mereka selenggarakan bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat. Donor darah diikuti sekitar 100 orang yang tergabung dalam SPN.

Sebelumnya, SPN Solo sudah menggelar pertemuan tertutup bersama Pemkot Solo, DPRD, dan Apindo. Pertemuan itu membahas sejumlah permasalahan yang dihadapi pekerja dan dunia usaha.

“SPN Kota Solo memang tidak melaksanakan aksi hura-hura di jalan. Kami melihat lebih efektif dilaksanakan dialog tertutup dan sudah dilaksanakan 29 April lalu. Kalau aksi di jalan pemangku kebijakan belum tentu tahu tuntutan kami. Sedangkan kalau dialog interaktif kan bisa mengerti permasalahan yang dihadapi dan dicarikan titik temu,” katanya saat ditemui Solopos.com di sela-sela kegiatan donor darah di kantor BPJS Kesehatan Solo, Senin.

Tuntutan Buruh

Dalam dialog lalu, SPN menuntut agar pemerintah mencabut PP No.78/2015 tentang Pengupahan karena dinilai tidak menguntungkan buruh. Formula kenaikan UMK dinilai tidak sesuai harapan.

“PP itu mengatur tentang kenaikan UMK yang hanya sebesar pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Padahal riil di pasar bisa saja lebih dari itu. Makanya kami ingin agar PP No.78/2015 itu dicabut. Kami juga sudah menyurvei kebutuhan hidup layak (KHL) setiap saat,” katanya.

Wakil Wakil Ketua Komisi IV DPRD Solo, Paulus Haryoto, menghargai langkah SPN Solo yang melaksanakan kegiatan sosial. “Kami mengapresiasi SPN Solo yang menyelenggarakan kegiatan semacam ini. Meskipun kaki mereka ingin berdemo,” katanya.

Menurutnya, DPRD dan Pemkot Solo sangat terbuka jika buruh ingin menyampaikan sesuatu hal. “Dengan kegiatan semacam ini, sama saja ini dengan menjaga iklim sejuk dan investasi di Solo yang jika dirunut tentu akan menjadi kota yang nyaman untuk investor, pengusaha, buruh maupun masyarakat Solo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya