SOLOPOS.COM - Peringatan Hari Buruh di Sukoharjo, Senin (1/5/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Mayday di Sukoharjo diperingati dengan acara senam sehat bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, beserta forum komunikasi daerah Sukoharjo mengikuti Senam Sehat dalam memeringati Hari Buruh atau May Day di Alun-Alun Satya Nagara, Senin (1/5/2017). Mereka tampak antusias saat mengikuti senam sehat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengatakan peringatan hari buruh menjadi momentum bagi peningkatan kesejahteraan buruh. Wardoyo berharap investasi makin meningkat di Sukoharjo sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan buruh.

Acara mayday juga dimeriahkan pengundian doorprize berupa televisi, kulkas, dan sepeda. Kegiatan yang dirancang organisasi serikat pekerja itu di antaranya senam bareng Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dan pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Kepala Daerah (Forkopinda) Sukoharjo.

Ada tiga titik kumpul bagi sekitar 4.000-an pekerja, yakni di sekitar pabrik Tyfountex, Kecamatan Kartasura; Danrilis, Kecamatan Grogol; dan Sritex, Kecamatan Sukoharjo. Pernyataan itu disampaikan Ketua Serikat Pekerja Republik Indonesia (SPRI) Sukoharjo, Sukarno, di Sukoharjo, Jumat (28/4/2017).

“Agenda May Day adalah senam bersama Gubernur Jateng di Alun-Alun [Satya Negara] Sukoharjo. Massa sekitar 4.000-an. Data awal massa berasal dari tiga perusahaan,” kata dia.

“Setelah berkumpul, massa dari titik kumpul akan bergerak bareng menuju Alun-alun Sukoharjo. Tiga titik kumpul massa berada di PT Danliris, PT Sritex dan Tyfountex. Setelah senam bersama dilanjutkan penyampaian aspirasi. Tuntutan pekerja tetap yakni kesejahtaraan meningkat dengan kenaikan upah minimum kabupaten/kota [UMK] disesuaikan dengan kebutuhan hidup layak [KHL],” kata dia.

Tuntutan Buruh

Selain itu, jelasnya, penghapusan sistem kerja kontrak, perusahaan memasukkan semua pekerjanya ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan dan pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78/2015 tentang pengupahan.

Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Sukoharjo, Witono, dihubungi terpisah menjelaskan pekerja berharap program pemerintah dalam upaya menyejahterakan pekerja atau buruh dipenuhi, seperti memasukkan ke dalam program BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, jaminan hari tua, jaminan kematian, dan jaminan pensiun.

Sementara itu, Ketua SBSI Sukoharjo, Slamet Riyadi memperkirakan baru sekitar 30% hingga 40% pekerja perusahaan di Sukoharjo yang telah masuk program penjaminan.

Dia mengatakan apabila jumlah pekerja perusahaan se-Sukoharjo sebanyak 30.000-an ribu maka baru 9.000 orang hingga 10.000 orang. “Kondisi ini butuh di perjuangankan terus karena pekerja menjadi salah satu sumber daya membangun bangsa.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya