SOLOPOS.COM - Kalangan buruh di Boyolali memperingati Hari Buruh Internasional dengan senam dan pembagian doorprize di Alun-alun Kidul Boyolali, Rabu (1/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Sekitar 1.000 orang mengikuti kegiatan senam bersama untuk memeriahkan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Alun-alun Kidul Boyolali, Rabu (1/5/2024). Selain senam bersama, kegiatan juga dimeriahkan pembagian doorprize seperti sepeda dan kulkas.

Ketua DPD Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Boyolali yang menjadi ketua panitia acara tersebut, Wahono, menyampaikan ada sekitar 1.000 buruh dari berbagai perusahaan yang hadir dalam acara hari itu. Mereka berbaris terbagi menjadi empat kompi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Masing-masing kompi terdiri dari sekitar 250 buruh dari 39 perusahaan di Boyolali. “Dengan May Day bersama ini mari kita tingkatkan jalinan silaturahmi para pekerja, pengusaha, dan pemerintah,” ujar dia saat ditemui wartawan di sela-sela acara.

Wahono mengatakan jalinan silaturahmi para pekerja, pengusaha, dan pemerintah dipandang perlu. Ia berharap dengan dipertemukannya tiga pihak tersebut dalam peringatan Hari Buruh Internasional di Boyolali dapat menggugah rasa saling memperhatikan.

Perhatian dimaksud yakni pemerintah memperhatikan kesejahteraan buruh dan pengusaha memberikan kesejahteraan kepada pekerja. Dengan May Day bersama, Wahono berharap bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah selaku stakeholder dan pengusaha.

Komunikasi tersebut, jelas dia, bertujuan agar meminimalkan pelanggaran ketenagakerjaan. “Kami selaku DPD KSPN Boyolali terus mendorong perjuangan buruh yang selama ini belum terpenuhi. Contohnya di Boyolali masih ada upah murah, pelanggaran hubungan kerja PKWT ataupun outsourcing, dan pelanggaran lain yang masih kami pantau,” kata dia.

Wahono juga mengatakan May Day menjadi ajang untuk membangun solidaritas dan momentum. Ia menjelaskan KSPN tetap berjuang melalui pengurus di perusahaan untuk tetap menyuarakan perjuangan buruh.

Lebih lanjut, Wahono menjelaskan telah berkoordinasi dengan KSPN pusat dan kegiatan peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei diserahkan ke masing-masing daerah termasuk di Boyolali. Sehingga, tidak ada anggota KSPN yang menggelar demonstrasi.

Tidak Lakukan Demo

“Tahun lalu masih ada yang kami kirim ke Jakarta, untuk tahun ini ke Jakarta tidak ada. Namun, KSPN tetap menyuarakan untuk perjuangan kesejahteraan buruh. Di masing-masing perusahaan kami beri banner atau spanduk tentang pelanggaran hubungan kerja, PKWT, outsourcing, menolak upah murah, dan lain-lain,” kata dia.

Selain itu, KSPN juga menuntut dicabutnya Undang-Undang Cipta Kerja yang dinilai merugikan buruh. Sementara itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat, mengucapkan selamat Hari Buruh kepada semua pekerja.

“Harapan kami selaku Pemerintah Kabupaten Boyolali, apa yang sudah terjaga, kerja sama yang baik antara pemerintah, pengusaha, dan buruh atau pekerja dapat dijaga agar suasana tetap kondusif,” kata dia.

Ia juga berharap dengan para pengusaha yang menanamkan modal di Boyolali serta membuka peluang kerja bisa memberikan manfaat dan kemanfaatan bagi masyarakat di Kota Susu.

Said juga menilai sinergitas antara Pemkab Boyolali, pengusaha, dan buruh telah terbangun dengan baik. Langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah selalu melibatkan pengusaha dan pekerja.

“Artinya tinggal diteruskan saja apa yang sudah berjalan baik. Kerja sama antara pemerintah, pengusaha, pekerja atau buruh harus dijaga sebaik-baiknya,” kata dia.

Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Boyolali, Bambang Sutanto, dalam sambutannya pada acara itu menyampaikan peringatan Hari Buruh Internasional kali ini mengambil tema Kerja Bersama Wujudkan Pekerja/Buruh Yang Kompeten dengan tagline May Day is Terampil Day.

“Peringatan ini diharapkan dapat menjadi momentum kebersamaan bagi pekerja, pengusaha, dan pemerintah yang memperlihatkan komitmen untuk membangun hubungan industrial yang bermartabat, menuju hubungan industrial yang lebih harmonis, dinamis dan berkeadilan,” jelasnya.

Hal tersebut, tutur dia, guna meningkatkan kesejahteraan pekerja atau buruh di Boyolali serta meningkatkan kualitas dan kompetensi dalam menghadapi tantangan masa depan.

“Terciptanya hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan diyakini dapat berdampak positif dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan iklim investasi di Boyolali,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya