SOLOPOS.COM - Ilustrasi belanja online (analisadaily.com)

HarI Belanja Online Nasional 2015 akan mencapai puncaknya 12 Desember 2015. Sebanyak 130 e-commerce siap meramaikan acara tersebut.

Solopos.com, JAKARTA — Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2015 segera digelar 12 Desember mendatang. Respons pemilik lapak online diyakini lebih membludak untuk meramaikan acara tersebut tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dikutip dari Detik, Kamis (26/11/2015), menurut Chief Marketing Officer Lazada, Sebastian Sieber, raksasa Internet seperti Google dan Facebook sampai ikut-ikutan mendukung Hari Belanja Online Nasional 2015.

Sayang, tak dijelaskan dukungan seperti apa yang diberikan oleh dua raksasa Internet tersebut, namun sepertinya berkaitan dengan publikasi mencolok terkait Hari Belanja Online Nasional 2015.

Ekspedisi Mudik 2024

“Facebook dan Google juga ikut mendukung. Oleh karena itu Harbolnas 2015 pasti bakal lebih menarik dari tahun sebelumnya,” kata Sieber.

Apabila di tahun 2014 peserta e-commerce yang mengikuti Harbolnas sebanyak 78 situs, tahun ini melonjak dua kali lipatnya menjadi 130 pemilik lapak online yang dipastikan ikut ambil bagian. Menurut Sieber, jumlah tersebut telah mencakup sekitar 80% situs e-commerce yang ada di Indonesia.

Lazada sendiri menargetkan bisa merengkuh sampai lima juta pengunjung ketika Hari Belanja Online Nasional 2015 digelar. Sedangkan target penjualannya diharapkan bisa mencapai tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya, dan sepuluh kali lipat kalau dibanding jumlah transaksi di hari-hari biasa.

Sementara dikutip dari Kantor Berita Antara, Kamis, Sebastian Sieber mengungkap sistem keamanan Lazada yang disebut mampu menjamin kepuasan pelanggan. “Lazada memiliki dua kebijaksanaan, Perlindungan Pembeli dan Jaminan Kepuasan,” kata dia, dalam temu media, di kantor Lazada, Jakarta Selatan.

Dia menjelaskan dengan kebijakan Perlindungan Pembeli, pelanggan dapat mengembalikan barang hingga tujuh hari, sementara Jaminan Kepuasan memberikan masa tenggang 14 hari kepada pelanggan untuk mengembalikan barang. “Pada produk-produk tertentu akan ada stiker Perlindungan Pembeli dan atau Jaminan Kepuasan,” kata Sebastian.

Kedua kebijakan Lazada tersebut menjamin untuk mengembalikan uang pelanggan dan menghadirkan layanan verifikasi seller Lazada. Namun, kebijakan tersebut tidak berlaku apabila pelanggan ingin mengembalikan barang dengan alasan berubah pikiran untuk tidak membeli barang.

Lebih lanjut, Sebastian memastikan pelanggan akan menerima barang. “Uang dikirim ke kami terlebih dahulu, kami akan mengirim uang ke penjual apabila barang sudah sampai, jadi kami benar-benar menjamin tidak ada penipuan,” ujar dia.

Dari segi data pelanggan, Sebastian mengatakan bahwa Lazada meminimalisir informasi pribadi pelanggan dengan tujuan agar pelanggan lebih terproteksi. Lazada juga tidak menyimpan data credit card pelanggan.

Bahkan, tidak semua karyawan diberikan akses data pelanggan. “Karyawan hanya mendapat sedikit informasi mengenai pelanggan. Customer service misalnya, sehingga wajar apabila mereka harus menanyakan kembali data pelanggan,” ujar Sebastian.

Untuk keamanan data pelanggan, Sebastian mengungkapkan bahwa Lazada memiliki dua data center di Indonesia, yang berlokasi di Jakarta dan Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya