SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung car free day (CFD) sedang menikmati karya kartun dalam Pameran Kartun Hari Anti Korupsi di area CFD bawah Jembatan Sriwedari, Minggu (9/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Seorang pengunjung car free day (CFD) sedang menikmati karya kartun dalam Pameran Kartun Hari Anti Korupsi di area CFD bawah Jembatan Sriwedari, Minggu (9/12/2012). (JIBI/SOLOPOS/Chrisna Chanis Cara)

Kasus Andi Alfian Mallarangeng yang menjadi tersangka korupsi Hambalang tentu masih segar di ingatan kita. Peristiwa yang menimpa mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini pun menggelitik Nassirun Purwokartun. Dengan coretan karikatur khasnya, Nassirun menggambarkan seorang lelaki yang sedang menyimak berita Andi Mallarangeng. Balon komik bertulis “Inisialnya adalah Andi Alfian M” dan “Korupsi Telah Menjadi Menu Sehari-hari” ikut tergores di kertas putih itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Coretan kartunis asal Purwokerto itu menjadi salah satu karya yang ditampilkan dalam Pameran Kartun Hari Anti Korupsi di areal car free day Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (9/12/2012) pagi. “Korupsi memang sudah jadi tontonan sehari-hari. Tidak di TV atau koran, semua membahas korupsi,” ujar salah satu penyimak karya, Subhan, 25, kepada Solopos.com. Tak hanya kartun soal Andi Mallarangeng, pameran yang diikuti komunitas kartun lintas kota ini menampilkan coretan lain yang tak kalah satir.

Salah satunya milik Riyadi. Lelaki yang akrab disapa Adi Sloki ini menggambarkan bumi Indonesia yang sarat koruptor. Hal itu dianalogikan lewat bola dunia menyerupai kepala manusia yang hendak dicengkeram tangan-tangan koruptor. “Istilahnya korupsi massal. Kalau yang di atas tak memberi contoh, yang bawah pasti ikut-ikutan,” katanya.

Ada pula ilustrasi yang menampilkan hukuman yang pas bagi koruptor. Hukuman itu seperti kursi listrik, digantung, tembak mati dan hukuman pancung. Meski bertema serius, para kartunis mampu membalutnya dengan gaya santai. “Ada 40 karya yang ditampilkan di acara ini. Di antaranya dari Persatuan Kartunis Indonesia, Semarang Cartoon Club, Persatuan Kartunis Solo dan Solo Kartunis,” ujar koordinator acara, Is Ariyanto. Menurut lelaki berpembawaan kocak ini, melukis tema korupsi memiliki keasyikan tersendiri. “Korupsi mudah sekali digambar. Mungkin saking banyaknya ya,” ujarnya sambil terkekeh.

Seni pahat pun mengumandang pada peringatan Hari Anti Korupsi yang jatuh 9 Desember itu. Seorang pemahat, Toni M, menyajikan karya bertema Tutup Mulut. Dalam patung kepala berundak, ia menyumpalkan uang pecahan Rp5.000 dan Rp2.000 di mulut patung tersebut. “Ini menggambarkan praktik suap yang masih marak di penegakan hukum,” ujarnya.

Tak jauh dari sana, terlihat seni instalasi bertema Rutan Guntur. Instalasi itu diwakili terali besi hitam ukuran 2 meter kali 1 meter. Di samping terali itu tampak dua orang berjubah hitam sedang meringkuk. Instalasi ini menyindir pesakitan kasus simulator SIM, Irjen Djoko Susilo, yang telah dijebloskan ke Rumah Tahanan (Rutan) militer Guntur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya