Hari Anak Nasional diperingati penyandang cacat.

PromosiVonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Drummer dan pianis penyandang tunanetra Deki Maulana (kiri) dan Mevika Fajar (kanan) berkolaborasi mengikuti Lomba Kreasi Seni di Semarang, Jateng, Sabtu (22/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Drummer dan pianis penyandang tunanetra Deki Maulana (kiri) dan Mevika Fajar (kanan) berkolaborasi mengikuti Lomba Kreasi Seni di Semarang, Jateng, Sabtu (22/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Hari Anak Nasional, Sabtu (22/7/2017), diperingati para bocah penyandang cacat di Sekolah Luar Biasa (SLB) A Dria Adi, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) dengan mengikuti Lomba Kreasi Seni bertajuk “Kita Semua Sama”. Lomba itu diikuti puluhan bocah berkebutuhan khusus lintasagama dan komunitas difabel di Semarang.

Drummer dan pianis penyandang tunanetra, Deki Maulana dan Mevika Fajar, berkolaborasi menyajikan komposisi musik dalam lomba tersebut. Sementara itu sejumlah penyandang cacat wicara dan pendengaran (tunawicara dan tunarungu) mementaskan tari Gambyong Anting-Anting.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi